Debat perdana paslon Gubernur Sumbar antara Mahyeldi-Vasko dengan Epyardi-Ekos berlangsung di Hotel Mercure, Rabu (13/11/2024) malam berlangsung hangat. |
QBeritakan.com - Debat publik perdana untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2024-2029 berlangsung Rabu (13/11/2024) malam, dipenuhi dengan sorotan tajam dan pernyataan penuh makna.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Epyardi Asda, mencuri perhatian dengan sering melontarkan istilah "kader bapak saja" kepada paslon nomor urut 1, Mahyeldi, menciptakan suasana debat yang panas dan dinamis.
Debat yang mengangkat empat tema utama: Transformasi, Tata Kelola Pemerintah, Sumber Daya Manusia, serta Ketahanan Pangan, Sosial, Budaya dan Agama, memberikan ruang bagi masing-masing paslon untuk mengemukakan visi dan misi mereka. Setiap paslon diberi waktu satu menit untuk bertanya, sementara paslon yang menjawab diberikan dua menit untuk merespons.
Dalam sesi subtema mengenai ketertiban, Mahyeldi menyoroti pentingnya ketahanan dalam keluarga dan bertanya tentang strategi untuk menciptakan ketahanan tersebut. Epyardi menjawab dengan percaya diri, menekankan keberhasilannya dalam mendidik enam anak selama 33 tahun berkeluarga.
Mahyeldi kemudian merespons dengan menyatakan, "istri dan anak saya tidak nomor satu, tapi PKS juara dan bisa kalahkan PAN." Epyardi pun kembali membalas dengan menegaskan soliditas PKS dan menyindir Mahyeldi tentang bentuk dinasti yang mungkin dibangunnya.
Debat semakin memanas saat Epyardi menyinggung tata kelola pemerintahan, menanyakan kepada Mahyeldi tentang komunikasi yang dianggap tidak baik dengan bupati dan wali kota. Mahyeldi menjelaskan sejumlah proyek pembangunan yang telah dilaksanakan, termasuk infrastruktur yang terbangun di berbagai daerah. Epyardi dengan tegas menanggapi bahwa dia yang terlibat dalam pembangunan, mengklaim bahwa banyak jalan di provinsi masih dalam kondisi rusak.
Ketika membahas Sumber Daya Manusia, Vasko, menanyakan tentang indeks pembangunan manusia (IPM) Sumbar yang tertinggi kedua di Sumatera. Epyardi menyoroti tantangan pengangguran dan tawuran yang masih tinggi, berjanji untuk mendekati masalah tersebut dengan melibatkan akademisi dan anggaran pendidikan yang memadai. Mahyeldi, di sisi lain, menunjukkan capaian 36 persen anggaran untuk pendidikan, dan menanggapi dengan data yang mengindikasikan perbaikan infrastruktur yang sedang dilakukan.
Debat ini mencerminkan ketegangan politik yang kuat menjelang Pilgub Sumbar, dengan kedua paslon saling menanggapi dengan kritis dan tegas. Sesi debat berakhir pada pukul 22.43 WIB, meninggalkan banyak pertanyaan bagi para pemilih mengenai visi dan misi yang ditawarkan oleh Mahyeldi-Vasko Ruseimy, dan Epyardi Asda-Ekos Albar. (*)