Dari Balaraja untuk Indonesia: Menteri Amran Apresiasi Arie Triyono dengan Model Peternakan Terpadu dan Inti-Plasma PT LSAJ

QBeritakan.com
Sabtu, 08 Juni 2024 | Juni 08, 2024 WIB Last Updated 2024-06-08T03:25:25Z



QBeritakan.comBalaraja, 7 Juni 2024 - Perhatian dunia agribisnis Indonesia kini dikhususkan ke salah satu sudut Balaraja, Tangerang, Banten. Tepatnya di peternakan terintegrasi PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) yang baru saja dikunjungi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dalam kunjungannya ini, Amran disambut langsung oleh Direktur Utama PT. LSAJ, Arie Triyono.

Amran meninjau peternakan hewan terintegrasi yang memiliki luas area 22,5 hektare tersebut. Sejumlah fasilitas pendukung ekosistem peternakan pun ditinjau. Mulai dari pabrik pakan berkapasitas 40 ton per hari, sampai peninjauan lokasi akan dibangunnya pabrik pupuk, RPH, pabrik bakso, sosis, nugget, meat shop, serta cold storage.

Usai meninjau area peternakan, Amran menggelar dialog bersama para petani plasma binaan PT. LSAJ. “Pak Menteri ini saya kenalkan dari kelompok tani dari Dewan Masjid Indonesia yang jadi pejuang pertanian. Mereka membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari 25 orang. Kita pakai sistem tanggung renteng,” kata Arie Triyono memberikan pengantar dialog.

“Peternak plasma kita, pakan dari kita, dan petani kita bisa menjamin pakan yang diberikan kepada ternak mereka sama dengan pakan untuk ternak di kandang induk kita ini. Dengan pakan berkualitas tinggi, pertumbuhan daging per hari di LSAJ alhamdulillah bisa menciptakan 1,8 kilogram pertumbuhan dagingnya,” lanjut Arie.

Menteri Amran Sulaiman pun menyambut antusias paparan Arie dengan mengatakan bahwa pola kemitraan inti-plasma dalam peternakan dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi daging, yang pada akhirnya berdampak terhadap kesejahteraan peternak di Indonesia.

“Saya mengucapkan terima kasih pada PT. Lembu Setia Abadi Jaya. Ini luar biasa bantuannya terhadap pemerintah. Konsepnya luar biasa dan ini akan kita kembangkan di seluruh Indonesia nanti. Kita mendukung dengan kebijakan melalui KUR, izin-izin kita permudah,” ujar Amran.

Amran yakin bahwa konsep kemitraan ini dapat melibatkan lebih banyak peternak lokal yang bekerja sama dengan pengusaha, dalam meningkatkan produksi daging dalam negeri.

“Bahkan saya perintahkan pada direktur, bila perlu antarkan izinnya ke lapangan. Karena konsepnya adalah ini membantu masyarakat. Plasmanya 90%, intinya 10%. Benar-benar ingin melihat rakyat berkembang, betul-betul ingin melihat rakyat sejahtera. Konsep inilah yang akan kita bangun di Indonesia nantinya,” kata Amran.

Menuju Swasemda Daging dengan Kekuatan Peternak Lokal

Di depan para peternak, Amran kemudian memberikan ilustrasi agar Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor sapi dan mewujudkan swasembada daging.

“Coba kita butuh berapa ekor yang selalu diimpor?” tanya Amran ke Dirjen PKH.

“Satu juta ekor,” jawab Dirjen.

Amran kemudian bertanya kepada salah seorang peternak plasma LSAJ.

“Bapak pelihara berapa ekornya?” tanya Amran.

10 ekor,” jawab salah seorang anggota kelompok ternak.

“Berarti 100 ribu orang petani saja sudah 1 juta ekor. Cuma tidak sinkron, nanti kita sinergi uang numpuk di bank, satu sisi pengusaha butuh KUR, petani juga butuh KUR, tapi tidak duduk bersama. Suara petani, suara peternak, suara Tuhan,” tukas Amran.

Melalui pola kemitraan inti-plasma, Amran pun melihat dampak yang lebih besar bagi masyarakat. “Ini bisa mengatakan 10 ekor per orang. Kalau 100 ribu dibina, bahkan 200 ribu, 500 ribu bahkan mau dibina. Bisa dibayangkan perekonomian itu bergerak di desa. Nah ini potensinya ada kami siapkan regulasinya. Kami mendukung secara kebijakan,” kata Amran.

Amran mengungkapkan, Kementerian Pertanian akan segera mengembangkan sistem peternakan mini tersebut di seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan seluruh kebijakannya yang dapat mendukung konsep itu.

Kemitraan Inti-Plasma Berdayakan Masyarakat

“Kita impor terus. Dan ini akan meningkat terus jika tidak kita cegah dari sekarang. Konsep yang bisa mencegah adalah konsep yang dibangun oleh PT. LSAJ. Konsep yang mempekerjakan orang, mengikutsertakan masyarakat. Jadi kesejahteraan itu dibangun,” kata Amran.

Amran menekankan bagaimana pemberdayaan masyarakat menjadi kunci melalui kemitraan inti plasma ini. “90% untuk petani, 10% untuk pengusaha. Ini konsep yang baru kami temukan, jadi ini harus dijadikan contoh model di republik ini. Ini yang benar karena mengikutsertakan masyarakat. Dulu negara ini merdeka dengan bambu runcing, masak beternak aja nggak bisa?” kata Amran.

Di akhir pertemuan, Amran berjanji akan mendukung penuh inisiatif dan invasi kemitraan inti-plasma yang telah dirintis PT. LSAJ. “Kementerian Pertanian mensupport, bapak minta izin, langsung enggak ada embel-embel, enggak ada kolong meja, enggak ada macam-macam. Bapak minta izin hari ini, Insya Allah sore terbit. Kalau izin tidak terbit, cari saya. Kami bapak regulator, saya ini pelayannya, pelayannya Masyarakat. Kalau tidak layani bapak, saya berdosa,” kata Amran.

Sembari menutup dialog Menteri Amran mengapresiasi kepeloporan Arie Triyono dan PT. LSAJ. “Bayangkan kalau ada 100 orang Pak Arie di Indonesia, persoalan 78 tahun Indonesia Merdeka beres. Kita bisa menjadi negara super power melalui pangan. Saya yakin ini masalah sapi. Libatkan masyarakat,” pungkas Amran. ***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dari Balaraja untuk Indonesia: Menteri Amran Apresiasi Arie Triyono dengan Model Peternakan Terpadu dan Inti-Plasma PT LSAJ

Trending Now