QBeritakan.comQBeritakan.com - NAKAL,TAMPAN DAN PEMBERANI!! Kamu tahu nggak, Zulham Zamrun, mantan bintang Timnas Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan alasan sebenarnya kenapa dia dicoret dari skuad Timnas Indonesia U-23 menjelang SEA Games 2011.
Padahal, waktu itu dia lagi gacor banget. Ceritanya cukup menarik, terutama membuat kita penasaran dengan lika-liku perjalanan karir seorang pesepakbola.
Jadi, Zulham Zamrun, winger Persib Bandung yang lahir di Ternate pada 19 Februari 1988, sudah kualifikasi divisi teratas Liga Indonesia dengan beberapa membela klub top seperti PSM Makassar,
Persipura Jayapura, dan Persib Bandung. Dia pernah membawa Persib Bandung juara Piala Presiden pada 2015 dan PSM Makassar meraih juara Piala Indonesia 2019.
Nama Zulham mulai terdengar di kalangan pecinta sepak bola tanah air ketika pertama kali membela Persela Lamongan pada tahun 2010 hingga 2011. Kemudian, dia hijrah ke Mitra Kukar dan permainannya sebagai striker saat itu cukup ciamik.
Zulham sudah dipanggil ke timnas senior saat masih berusia 21 tahun dan mendapat kesempatan kembali untuk membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2011 di bawah asuhan Rahmad Darmawan.
Namun, dia dicoret pada tahap akhir dari skuad Garuda karena pelanggaran indisipliner. Zulham mengaku sendiri bahwa saat itu dia masih nakal dan bandel, jadi kurang disiplin.
Dia bilang, "Jujur gak bisa dibohongi karena memang waktu itu kan masih nakal-nakal, masih bandel, jadi ya kurang disiplin." Kalau dia tidak membuat kesalahan, mungkin dia bisa jadi starter bersama Andik Vermansyah di sayap kanan dan kiri.
Zulham menerima keputusan dari pelatih Rahmad Darmawan karena dia sadar kesalahannya. “Ketika saya membuat kesalahan di timnas U-23, namanya kan manusia harus membuat salah dulu, baru kita tahu apa yang baik,” ujarnya.
Setelah itu, Zulham lebih baik di timnas senior berikutnya dan bahkan membawa Garuda ke final Piala AFF 2016 meski harus kalah dari Thailand.
Zulham juga berbagi tentang pelanggaran indisipliner yang dilakukannya, seperti terlambatnya latihan dan sering keluar malam. Dia berharap pemain-pemain muda tidak meniru kesalahannya.
Jadi, bagaimana menurut kamu? Apakah wilayah Zulham bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda untuk lebih disiplin, atau mungkin ada yang bisa kamu ambil dari cerita ini?