MENJADI PELAMPIASAN NYONYA BESAR

QBeritakan.com
Selasa, 21 Mei 2024 | Mei 21, 2024 WIB Last Updated 2024-05-21T15:05:22Z



QBeritakan.com - Dahulu pada tahun 1678 di Batavia (Jakarta) telah hidup keluarga Van Mook, Ia merupakan Jaksa, ia juga mempunyai seorang Istri dan seorang Budak bernama Anthony yang berasal dari Ambon. 

Pada suatu hari, ketika Anthonya sedang rebahan dihalaman rumah Majikannya, ia dibangunkan oleh Margarita, Sang Nyonya rupanya menyaksikan ketampanan Anthony, dengan alasan ingin curhat, Nyonya besar itu kemudian mengajak Anthony masuk ke kamar sang Nyonya. Anthony dipaksanya untuk menemaninya tidur.

Margarita sendiri merupakan seorang Belanda yang kesepian, sebab suaminya yang bekerja sebagai Jaksa itu sibuk dengan urusannya sendiri tanpa mempedulikan Margarita, oleh karena itu Margarita kemudian melampiaskan kesepiannya itu pada Anthony.

Setelah dimasukkan ke dalam kamar Majikannya, Antony seperti gemetaran, takut akan terjadi hal yang tidak-tidak, sebab bagaimana umumnya waktu itu, seorang budak yang beranai masuk ke kamar istri mertuanya bisa dihukum gantung, apalagi menidurinya.

Tapi Nyonya Margarita rupanya sudah kalap, ketika Anthony diperintahkan untuk menjamahnya, Anthony hanya mematung dan ketakutan, Anthony dibentank, bahkan kata-kata kotor keluar dari Margarita. Sang Nyonya bahkan mengancam, jika Anthony tidak mau melayaninya dalam hubungan badiniyah, maka ia akan membuangnya ke Tanjung Harapan. Sebaliknya jika ia mau melayani sang Nyonya, ia akan mendapatkan sirih, anggur dan sepuluh gobong emas.

Sejak saat itu, hubungan Badaniyah antara Margarita dan Anthony dilakukan berulang-ulang dikala sang Nyonya menginginkannya, bahkan Anthony harus memenuhi segala keinginan Margareta kapanpun ia mau, siang atau malam. Tapi was-was selalu menghantui Anthony, ia takut ditembakkan van Mook jika ketahuan.

Rasa was-was dan tidak nyaman yang dirasakan oleh Anthony membuatnya gundah, ia bahkan pernah mengutarakan rencana pembunuhan Margarita pada gundiknya, namun lagi-lagi ia merasa takut. 

Begitulah mental budak waktu itu, lemah dan tidak berdaya. Yang hanya mereka pikirkan adalah besok bisa hidup atau tidak, besok akan dibuang atau dijual orang tuanya atau tidak, begitulah fikir dari seorang Budak.

Suatu hari Van Mok muntah-muntah, seperti keracunan setelah memakan hidangan sarang burung yang disuguhkan Anthony, mendapati hal ini Anthony merasa was-was, ia takut Nyonya Margarita merencanakan pembunuhan Van Mook dengan menggunakan tangannya, ia kemudian memutuskan untuk melarikan diri ke Banten, ia melarikan diri ke wilayah Kesultanan Banten yang kala itu belum ditaklukan VOC dengan bekal ratusan gobong uang emas yang ia dapat dari hasil melayani nafsu Nyonya Margarita.

Setelah sampai di Banten, Anthony kemudian memberikan Uang Gobong emas kepada Raja Wangsa Pati di Banten untuk meminta perlindungan, Raja Wangsa ini merupakan salah satu pejabat kesultanan Banten. Namun untuk memenuhi syarat-syarat perlindungan dari Banten, Anthonya harus menceritakan kronologis pengungsinya ke Banten. Di Banten inilah kemudian kisah pemersan yang dilakukan oleh Margarita kepadanya dituliskan, sebagai bahan pembelaan. 

Meskipun alasan Anthony sudah lengkap dan dituliskan oleh Raja Wangsa Pati, ia diwajibkan memiliki seorang Saksi, dan membuat surat pernyataan dari Saksi, didapatnya tuntutan harus adanya seorang Saksi, kemudian Anthony berniat kembali ke Batavia mencari Saksi, namun belum sampai menemukan Saksi, ia kemudian di tangkap Belanda.

Van Mook kemudian memenjarakan Anthony, ia dipenjara di daerah pembuatan garam. Van Mook yang sebagai seorang Jaksa itu kemudian juga meminta Anthony di Introgasi.

Micahhel Slomons, seorang penjaga serdadu memaksa Anthony untuk membuka mulut, serta harus mengakui segala keslahannya, karena telah melarikan diri dan dianggap melakukan pencurian dan rencana merancuni tuan Mook. Tapi Anthony menjawab lantang.

“ Baik, jika tuan mau mendengar kebenaran dari mulut saya, ambil tinta dan pena. Saya akan mengakui semuanya meski saya harus mati karenanya”.

Begitulah akhir ceritanya, setelah pengakuan Anthony yang juga dituliskan dalam hasil Intrograsi Serdadu VOC Belanda yang dilaksanakan, tidak diketahui nasib Anthony selanjutnya, apakah ia dibunuh atau dibuang.

Kisah di atas, dapat Anda baca pada buku karya Henk Nemije, yang berjudul Batavia enn KolonieeSamleving in de 17 deww. Balan: Amsterdam. hlm 297

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MENJADI PELAMPIASAN NYONYA BESAR

Trending Now