QBeritakan.com - Eco enzim adalah cairan serbaguna berwarna cokelat tua yang dihasilkan melalui fermentasi sampah organik, seperti sisa sayuran dan kulit buah-buahan.
Proses fermentasi dengan mencampurkan Bahan organik, gula, serta udara ini menghasilkan cairan yang kaya akan kandungan enzim yang bermanfaat bagi lingkungan.
Sejumlah jenis enzim terkandung di dalam eco enzim, di antaranya amilase, protease, dan lipase.
Cara membuat eco enzim di rumah
Bahan yang digunakan :
buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air
dengan perbandingan 1 : 3 : 10
1.Gula Merah
3. Buah Atau Sayuran
10. Udara
Cara Meracik :
Eco enzim dibuat dari kulit buah-buahan seperti semangka, jeruk, pepaya, belimbing. Cara membuatnya cukup mudah. Kulit buah-buahan yang disebutkan tadi, dicampur dengan molase dan air. Perbandingannya satu liter molase, dicampur dengan 3 Kg kulit buah-buahan dan 10 liter udara.
Proses fermentasi dalam pembuatan eco-enzyme dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Apabila cairan yang dihasilkan memiliki ciri warna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, itu sebagai tanda bahwa sudah dapat dimanfaatkan.
Eco Enzyme yang dibuat di dalam wadah bermulut kecil (jeriken) harus dibuka setiap hari di awal pembuatan selama 14 hari (2 minggu) dan Bisa dibuka setelah 2 minggu 3 hari sekali.Hal ini karena proses fermentasi Eco Enzyme menghasilkan gas.
Cara pengaplikasiannya mencampurkan 100 ml eco enzim ke dalam 8/10 liter udara kemudian disemprotkan atau siramkan ke tanah/tanaman. Perlu diingat oleh kita semua hindari penggunaan 100 persen larutan eco enzim ke tanah atau tanaman karena akan mengakibatkan tanah menjadi asam dan bahkan bisa “membakar” tanaman dari dalam.
contoh penggunaan eco enzim yang bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia.
1. Pupuk organik
Cairan dan ampas dari pengolahan sampah organik bisa berfungsi sebagai pupuk organik. Ia akan membantu memberikan nutrisi esensial yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Kandungan enzim dan bahan organik di dalamnya dapat mendorong penyerapan nutrisi oleh tanaman sehingga perkembangannya menjadi lebih optimal.
Untuk menggunakannya sebagai pupuk alami, campurkan 100 mililiter (ml) eco enzim dengan 8/10 liter (l) udara. Kemudian, siramkan campuran ini pada tanaman Anda.
Jangan memberikan cairan tanpa encer terlebih dahulu. Pasalnya, cairan fermentasi tanpa pengencer yang bersifat asam ini bisa membuat akar tanaman rusak dan menghambat pertumbuhannya.
2. Pengendalian hama
Cairan fermentasi ini juga dapat digunakan sebagai pengontrol hama atau pestisida alami. Ini umumnya dilakukan dalam industri pertanian sayur atau buah organik.
Selain pada industri pertanian, eco enzim juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama di rumah, seperti kecoak, semut, dan lalat.
Campurkan 15 ml cairan enzim dan 500 ml air ke dalam botol semprot. Kemudian, tutup dan kocok botol tersebut hingga keduanya tercampur secara merata.
Gunakan campuran ini dan semprot di area tanaman yang banyak hama.
Selamat Berkebun🌶