QBeritakan.com - KISAH mengenai kota gaib Saranjana di Kalimantan Selatan selalu mengundang rasa penasaran. Ya, Saranjana kerap digambarkan sebagai kota tak kasat mata yang misterius, dihuni oleh makhluk gaib, dan penuh dengan rahasia yang belum terungkap.
Banyak laporan dan cerita dari orang-orang yang pernah mengunjungi Saranjana, menyebutkan bahwa sekali seseorang memasuki kota tersebut, mereka enggan untuk pulang.
Fenomena ini menarik perhatian karena menimbulkan pertanyaan tentang apa yang membuat orang-orang terpikat dan enggan kembali setelah mengunjungi wilayah yang menganut sistem kerajaan itu.
Selain itu, Kota Saranjana juga disebut-sebut tidak tercantum dalam peta modern, sehingga menambah aura misteri seputar keberadaannya. Terletak di Desa Oka-Oka, di ujung Kalimantan Selatan, Saranjana juga dikabarkan memiliki peradaban yang maju jauh lebih modern dari manusia.
Muncul berbagai pertanyaan, sebenarnya bagaimana sosok penghuni atau penduduk asli Saranjana yang konon sering menampakkan diri dan bersinggungan langsung dengan manusia di alam nyata?
Menurut keterangan warga lokal termasuk sang juru kunci alias kuncen di sana, orang Saranjana sekilas seperti manusia biasa.
Namun yang membedakan mereka tidak memiliki lekukan di atas bibir (filtrum) dan bentuk ujung telinga lancip atau runcing.
Dilansir dari Dalam sebuah sesi wawancara yang Okezone kutip dari saluran YouTube @Zona Project Channel, juru kunci Saranjana, Pua Bela sempat memperlihatkan salah satu foto dua orang penduduk asli Kota Saranjana.
“Ada juga fotonya kalau mau lihat,” kata Pua Bela kepada si pewawancara.
Pua Bela lantas mengeluarkan dua lembar foto nampak usang dengan warna hitam putih. Di foto itu nampak sosok manusia yang diklaimnya sebagai orang asli Saranjana. Terlihat salah satu foto menunjukkan wajah yang rata tidak memiliki mata, hidung dan bibir.
Sementara foto satunya menampilkan seorang wanita cantik dengan sorot mata tajam lengkap dengan penutup kepala unik. Foto ini bisa dibilang langka, karena menurut pengalaman orang yang pernah memasuki Saranjana, mereka selalu gagal menangkap objek yang dilihatnya di kota gaib itu.
Saat mereka memotret atau merekam kejadian di sana, sepulangnya ke rumah objek dalam foto itu hangus atau lenyap seketika.
Hal itu menurut sebagian orang, sangat wajar karena Saranjana berada pada dimensi lain, berbeda dengan alam manusia, terlebih dijepret menggunakan kamera teknologi manusia.
Meski banyak yang meragukan kebenaran foto tersebut, namun Pua Bela yang juga pernah tinggal di Saranjana ini tidak pernah memaksa orang untuk mempercayainya.
Baginya tidak ada untungnya berkata bohong apalagi hal itu menyangkut kehidupan orang-orang Saranjana yang tidak kasat mata, namun kehadirannya selalu bisa dirasakan warga sekitar Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Penduduk Saranjana dikisahkan sebagai masyarakat yang hidup dalam kemakmuran dan kekayaan, namun memiliki perangai yang santun, sangat menjunjung tinggi adab tata krama khas orang Banjar.
Menurut cerita yang beredar, mereka memiliki fisik menyerupai manusia biasa, namun tidak memiliki filtrum, yakni lekukan vertikal yang biasanya terletak di antara bagian bawah hidung dan bagian tengah bibir atas pada manusia. Mereka hidup dengan aturan serba ketat yang dipimpin oleh seorang raja.
