QBeritakan.com - Trauma! Cerita pendaki saat erupsi Gunung Marapi, merasa ketakutan dan berlari ke jalan setapak.
Muhammad Afif masih merasakan trauma meski selamat dari erupsi gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) yang sempat mengancam nyawanya.
Afif merupakan satu di antara 75 pendaki yang berada di kawasan Gunung Marapi. Saat terjadi erupsi Afif mendaki bersama dua orang teman sebayanya yakni, Lingga Duta Andreva dan Muhammad Faid Ewaldo.
"Kami naik gunung Marapi hari Minggu, 3 Desember 2023 jam 11.00. Saat itu situasi masih aman lancar dan cuaca cerah," ujar Afif, dilansir Halonusa.com melalui kanal YouTube Tribun Sumsel, Selasa, 5 Desember 2023.
Pada oukul 15.00 Wib, Afif dan dua temannya sudah sampai di dekat pintu angin gunung Marapi tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh yang kuat dan bergetar seperti pesawat tempur lewat.
Tak lama kemudian ada hujan batu, dia dan dua temannya panik ketakutan dan lari ke arah jalan setapak yang banyak pepohonan untuk berlindung dari hujan batu.
"Waktu hujan batu kami sembunyi ke jalan tikus yang banyak pohonnya. Kami bertiga ketakutan dan panik," sebutnya.
Hujan batu akibat erupsi gunung, kata Afif, berlangsung sekitar 10 menit, dia bersyukur tidak terkena batu. Setelah hujan batu berhenti mereka menenangkan diri dan segera turun gunung menuju posko.
Afif mengaku, saat ini sudah berada di Padang dan akan kembali ke rumahnya di kota Bangkinang, Kabupaten Kampar Riau
Meski selamat dari erupsi Gunung Marapi, namun Afif masih merasakan trauma lantaran peristiwa itu sempat mengancam nyawanya. (*)