QBeritakan.com - Konsep Ketuhanan Leluhur orang Nusantara sebenarnya luar biasa brilian dan masuk akal serta sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi.
Apa itu jaman baru? Jaman baru adalah jaman kemajuan science dan teknologi yang dibuktikan dengan beberapa penemuan yang membuka kebohongan semua agama besar di dunia yang hanya digunakan untuk menguasai dunia dan manusia melalui cerita - cerita dongeng yang dipaksakan bahkan dalam ancaman dibunuh atau dikucilkan jika tidak mengikutinya.
✓TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN DAN AGAMA APAPUN
Sebelumnya pernah saya sampaikan bahwa konsep ketuhanan Manunggaling Kawulo Gusti memang terbukti juga tidak menyalahi Teori evolusi yang dikenal dengan Teori Darwin.
Dalam logika seorang Kejawen, bahwa Tuhan Yang Maha Esa memberikan Kehidupan Awal Yang Hakiki, selanjutnya mereka Berevolusi. Logika inilah yang diyakini oleh seorang Kejawen, sehingga kami tidak memerlukan dogma dan keimanan, karena semuanya logis adanya.
Setelah pemberian nyawa atau kehidupan yang merupakan hak absolut Tuhan Yang Maha Esa, untuk memberikan kehidupan. Dari sinilah, atau pemahaman inilah yang diyakini oleh seorang Kejawen sebagai awal permulaan terbentuknya mahluk hidup, dan kemudian terbentuklah manusia purba, hingga berevolusi menjadi manusia seutuhnya, seperti sekarang ini.
Hal yang menguatkan logika berfikir orang Nusantara adalah bahwa Bapak Teori Evolusi Charles Darwin, dimana dalam bukunya The Origin of Species yang diterbitkan tahun 1859, sesungguhnya ia pun mengakui bahwa, kehidupan pada mulanya dihembuskan oleh sang Pencipta ke dalam satu atau beberapa bentuk. Selanjutnya seorang Kejawen melakoni Olah Roso, hingga akhinya seorang Kejawen dapat menemukan atau awalnya hanya merasakan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Bahkan luarbiasanya ajaran Nusantara ini dapat berasimilasi dengan agama apapun karena ajaran Kejawen tidak memiliki dogma jika kita beragama apapun kita akan lebih menghayati Kehadiran tentang keesaan Tuhan dengan lebih mendalam.
✓HYANG GUSTI JUMENENG SAGUNG DUMADI SAHA SUKSMA INGSUN
Jagad Alit atau Mikrokosmos adalah Semesta di dalam diri.
Jagad Gedhe atau Makrokosmos adalah Semesta di mana kita tinggal.
Ada di katakan, "Hyang Gusti Pukulun kang akarya jagad gedhe saha jagad alit, jumeneng ana sagung dumadi saha sukma ingsun" yang artinya "Tuhan Yang Mahakuasa yang menciptakan Alam Semesta, bersemayam di dalam segala ciptaan dan juga jiwaku."
Tuhan di Alam Semesta yang luas itu dengan Tuhan di Alam Semesta yang ada di dalam jiwa kita adalah Tuhan yang sama.
Dia begitu besar hingga kita tertelan di dalam-NYA. Dia juga amat kecil hingga bisa ada di dalam semua ciptaan serta jiwa kita.
Tuhan dan Manusia, "Adoh tanpa wangenan, cedak datan sengolan" artinya, "Jauh tanpa jarak, dekat tak bersentuhan".
Salam Damai Persatuan dan Cinta Indonesia
Rahayu..
Tito Gatsu