Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenang peristiwa gempa berkekuatan 7,6 magnitudo yang terjadi di Kota Padang pada 30 September 2009 lalu.
"Hari ini tepat pukul 17.14 WIB hingga 17.16 WIB tadi kita memperingati detik-detik bencana gempa bumi yang terjadi di Kota Padang pada 2009 lalu. Hari ini juga kita peringati sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang," kata Wali Kota Padang Hendri Septa.
Ia menjelaskan, melalui kegiatan ini diharapkan kesiapsiagaan warga Kota Padang terhadap bencana dapat terus ditingkatkan. Sebab potensi bencana selalu ada, tetapi waktunya tidak diketahui kapan terjadi.
"Kita harapkan agar masyarakat selalu siap siaga. Cara dengan selalu melakukan mitigasi. Desember 2022 lalu kita telah lakukan simulasi bersama masyarakat jika terjadi bencana gempa. Tahun ini akan kita lakukan kembali," ujarnya.
Ia menegaskan kegiatan simulasi maupun peringatan gempa yang dilakukan Pemerintah Kota Padang secara rutin bukan untuk mengundang bencana. Namun upaya mitigasi, memberikan edukasi kepada masyarkat agar ketika terjadi bencana tahu cara menyelamatkan diri.
"Siapa yang mau mengundang bencana?, kita tidak mau. Tapi kita harus siap siaga. Bencana bisa datang kapan saja," kata Hendri Septa.
14 tahun berlalu pasca gempa 2009 lalu, Hendri Septa menilai, kesiapsiagaan warga Kota Padang sudah lebih baik. Hal itu dibuktikan saat terjadinya gempa pada beberapa bulan lalu, warga Kota Padang segera melalukan evakuasi mandiri.
"Saya masih ingat betul, saat terjadi gempa bumi 6,9 magnitudo di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Selasa 25 April 2023 lalu ketika sirine kita berbunyi, warga segera evakuasi mandiri ke tempat lebih aman. Ini menandakan kegiatan mitigasi kita selama ini telah berjalan dengan baik. Namun kita tidak boleh berhenti, mitigasi harus selalu diperkuat," kenangnya. (*)