Hal itu diungkapkan Yoza saat menjadi narasumber dalam program Batiah (Bicara Tentang Informasi dan Aspirasi Payakumbuh) di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Payakumbuh, Rabu (13/9/2023).
Yoza menjelaskan, bahwa dari 67 tersangka kasus narkotika yang terdata dari Januari hingga September 2023, rata-rata masih berusia produktif dan empat di antaranya masih berstatus sebagai pelajar.
Hal ini terang Yoza, tentu saja menjadi catatan bagi pihaknya untuk memberantas hingga ke akar.
"Jangan takut memberikan informasi, kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan secara penuh. Tanpa informasi dari informan, mustahil kasus narkotika di Payakumbuh akan terungkap," terangnya dalam program Batiah yang mengusung tema "Berantas Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba di Kota Randang" yang disiarkan oleh RRI.
Kepala BNN Kota Payakumbuh, M Febrian Jufril mengatakan, kasus narkotika di Payakumbuh dan sekitarnya cukup banyak, bahkan ada yang melibatkan anak di bawah umur. Penyebabnya tak lain adalah karena banyaknya permintaan dari masyarakat Kota Payakumbuh.
Untuk menanggulangi hal tersebut, sebut Febrian, salah satu tindakan preventif yang dilakukan BNN adalah program Desa Bersinar (Desa Bersih Narkotika). Dalam program tersebut, dibentuk struktur dari masyarakat yang diberdayakan menjadi penggiat anti narkotika dan agen pemulihan.
"Struktur ini yang menjadi perpanjangan tangan BNN dan Pemerintah Kota untuk mengedukasi masyarakat. Kita mulai dari ketahanan diri, ketahanan keluarga, hingga menuju Indonesia yang bersih dari narkotika," tuturnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Payakumbuh, Danil Defo mengatakan bahwa sekolah berperan besar dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Sehingga, pencegahan kasus narkotika dari sekolah juga hanya akan didapat melalui kolaborasi.
"Dinas Pendidikan juga telah mengadakan koordinasi dan kolaborasi dengan BNN, penyuluhan ke sekolah-sekolah, serta membentuk Satgas Anti Narkoba di sekolah. Kami berkomitmen untuk mencegah peredaran narkotika mulai dari sekolah," ujar Danil.
Kadiskominfo Kota Payakumbuh, Junaidi mengatakan bahwa Kota Payakumbuh adalah daerah perlintasan. Mau tidak mau, seluruh lapisan masyarakat harus memiliki usaha lebih untuk mengantisipasi tersebarnya narkotika di Kota Payakumbuh.
"Peran sekolah, peran orang tua, peran niniak mamak, peran tokoh masyarakat sangat dibutuhkan. Mari kita lindungi anak-anak kita. Sebab kita tidak pernah tau kapan mereka terkontaminasi dan kapan mereka akan menjadi korban," ucap Junaidi. (*)