QBeritakan.com - Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Seperti itulah potret yang tergambar pada Surono, guru di Gunungkidul, Yogyakarta, yang rela berjalan kaki pulang pergi ke sekolah.
Setiap hari dia berjalan 6 kilometer dari rumah ke sekolah atau sebaliknya, demi memberi ilmu kepada anak didiknya.
Di hari kemerdekaan RI, dia berjalan kaki dari rumahnya menuju ke tempat upacara. Dengan membawa bendera merah putih, sang guru berjalan melintasi sungai dan pedesaan selama kurang lebih satu setengah jam untuk sampai di tempat upacara.
Kebiasaan tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun sejak tahun 2015. Surono adalah warga desa Rejosari, kecamatan Semin, kabupaten Gunungkidul.
Dia memilih memaknai hari kemerdekaan dengan cara berjalan kaki dari rumah menuju ke tempat upacara. Surono merupakan seorang guru agama SMP.
Jarak rumah dengan tempat pelaksanaan upacara kurang lebih enam kilometer. Kurang lebih dia harus berjalan selama kurang lebih 1,5 jam.
Surono juga melewati jalan kecil serta sungai. Sesekali dia harus beristirahat dan duduk terlebih dahulu sambil meneguk air putih lalu melanjutkan perjalanannya.
Surono mengaku terinspirasi dari sosok pahlawan Jendral Sudirman yang sering melakukan gerilya saat melawan penjajah. Dia juga ingin memberikan contoh kepada murid-muridnya bahwa dibutuhkan perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan.
Bagi Surono bukan soal seberapa jauh jarak yang mampu ditempuh, namun niat semangat perjuangan serta konsistensi yang harus selalu dijaga. Dia berharap Indonesia semakin maju dan mensejahterakan para guru.
Setiap hari dia berjalan 6 kilometer dari rumah ke sekolah atau sebaliknya, demi memberi ilmu kepada anak didiknya.
Di hari kemerdekaan RI, dia berjalan kaki dari rumahnya menuju ke tempat upacara. Dengan membawa bendera merah putih, sang guru berjalan melintasi sungai dan pedesaan selama kurang lebih satu setengah jam untuk sampai di tempat upacara.
Kebiasaan tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun sejak tahun 2015. Surono adalah warga desa Rejosari, kecamatan Semin, kabupaten Gunungkidul.
Dia memilih memaknai hari kemerdekaan dengan cara berjalan kaki dari rumah menuju ke tempat upacara. Surono merupakan seorang guru agama SMP.
Jarak rumah dengan tempat pelaksanaan upacara kurang lebih enam kilometer. Kurang lebih dia harus berjalan selama kurang lebih 1,5 jam.
Surono juga melewati jalan kecil serta sungai. Sesekali dia harus beristirahat dan duduk terlebih dahulu sambil meneguk air putih lalu melanjutkan perjalanannya.
Surono mengaku terinspirasi dari sosok pahlawan Jendral Sudirman yang sering melakukan gerilya saat melawan penjajah. Dia juga ingin memberikan contoh kepada murid-muridnya bahwa dibutuhkan perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan.
Bagi Surono bukan soal seberapa jauh jarak yang mampu ditempuh, namun niat semangat perjuangan serta konsistensi yang harus selalu dijaga. Dia berharap Indonesia semakin maju dan mensejahterakan para guru.