QBeritakan.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin kunjungan penting ke Pulau Mentawai, Sumatera Barat.
Pada tanggal 13 Agustus, ia melihat secara langsung kemajuan proyek pembangunan Bandara Rokot Mentawai.
Saat ini tengah dikerjakan untuk menggantikan Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut akibat batasan laut lepas.
Dalam upayanya untuk memastikan konektivitas yang berkelanjutan di daerah-daerah terpencil dan perbatasan (3TP), Menteri Budi Karya Sumadi mengungkapkan.
"Saya menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengawal kegiatan konektivitas khususnya di daerah 3TP seperti Mentawai terjaga dengan baik. Tidak hanya selesai membangun infrastrukturnya, tetapi memastikannya dapat dimanfaatkan dengan baik," ungkap Menteri Budi.
Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa Bandara Baru Rokot Mentawai telah mencapai tahap penyelesaian dan saat ini sedang menanti proses penerbitan Sertifikat Bandar Udara.
Ia dengan optimis menyatakan bahwa bandara ini diharapkan siap beroperasi pada tahun ini.
Selain itu, ia mengisyaratkan kemungkinan Presiden akan mengunjungi pulau ini bulan depan untuk meresmikan bandara yang baru.
Bandara Mentawai yang baru memiliki landasan pacu berukuran 1.500 x 30 meter telah dirancang untuk menerima pesawat yang lebih besar, termasuk ATR 72-600 yang mampu mengangkut hingga 78 penumpang.
Ini merupakan kemajuan signifikan dibandingkan dengan bandara sebelumnya yang hanya mampu menerima pesawat Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 orang dan landasan pacu berukuran 850 x 23 meter.
Dengan peningkatan kapasitas dari 12 menjadi 78 penumpang per penerbangan, Menteri Budi Karya Sumadi berharap bahwa hadirnya bandara baru ini akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Mentawai.
Terutama para peselancar yang tertarik dengan ombak yang terkenal di pulau ini.
Menhub juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga tingkat keterisian pesawat di bandara baru ini.
Ia mendorong penyelenggaraan berbagai acara dan strategi "block seat" untuk memastikan minimal terdapat 56 penumpang dalam setiap penerbangan dengan ATR.
Ia meyakinkan bahwa dengan kondisi ini, maskapai akan lebih cenderung untuk melayani rute ini.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menyambut kunjungan Menteri Budi Karya Sumadi dengan penuh antusiasme.
Ia berpendapat bahwa bandara baru ini akan mendorong peningkatan kunjungan ke kepulauan Mentawai, khususnya dari wisatawan domestik.
Hal ini diharapkan juga akan memberikan dampak positif pada sektor lain, seperti UMKM.
Pada tahun 2022, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat dari Mentawai melalui jalur udara mencapai 1.354 orang dengan total 219 pergerakan pesawat.
Rute perintis ini dilayani oleh operator Susi Air dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu.
Selain untuk meningkatkan konektivitas dan pariwisata,
pembangunan bandara baru di Mentawai juga memiliki tujuan mitigasi bencana alam yang sering melanda wilayah iniDengan adanya landasan pacu yang lebih panjang, diharapkan evakuasi dan pemberian bantuan dalam situasi darurat dapat dilakukan lebih efektif.
idak hanya berkunjung ke Pulau Mentawai, Menteri Budi Karya Sumadi juga memanfaatkan kesempatan untuk mengevaluasi sejumlah bandara di pelosok daerah, termasuk Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah dan Direktur Bandar Udara Syamsu Rizal, yang turut mendukung upaya meningkatkan konektivitas dan infrastruktur transportasi di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.***
Pada tanggal 13 Agustus, ia melihat secara langsung kemajuan proyek pembangunan Bandara Rokot Mentawai.
Saat ini tengah dikerjakan untuk menggantikan Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut akibat batasan laut lepas.
Dalam upayanya untuk memastikan konektivitas yang berkelanjutan di daerah-daerah terpencil dan perbatasan (3TP), Menteri Budi Karya Sumadi mengungkapkan.
"Saya menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengawal kegiatan konektivitas khususnya di daerah 3TP seperti Mentawai terjaga dengan baik. Tidak hanya selesai membangun infrastrukturnya, tetapi memastikannya dapat dimanfaatkan dengan baik," ungkap Menteri Budi.
Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa Bandara Baru Rokot Mentawai telah mencapai tahap penyelesaian dan saat ini sedang menanti proses penerbitan Sertifikat Bandar Udara.
Ia dengan optimis menyatakan bahwa bandara ini diharapkan siap beroperasi pada tahun ini.
Selain itu, ia mengisyaratkan kemungkinan Presiden akan mengunjungi pulau ini bulan depan untuk meresmikan bandara yang baru.
Bandara Mentawai yang baru memiliki landasan pacu berukuran 1.500 x 30 meter telah dirancang untuk menerima pesawat yang lebih besar, termasuk ATR 72-600 yang mampu mengangkut hingga 78 penumpang.
Ini merupakan kemajuan signifikan dibandingkan dengan bandara sebelumnya yang hanya mampu menerima pesawat Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 orang dan landasan pacu berukuran 850 x 23 meter.
Dengan peningkatan kapasitas dari 12 menjadi 78 penumpang per penerbangan, Menteri Budi Karya Sumadi berharap bahwa hadirnya bandara baru ini akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Mentawai.
Terutama para peselancar yang tertarik dengan ombak yang terkenal di pulau ini.
Menhub juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga tingkat keterisian pesawat di bandara baru ini.
Ia mendorong penyelenggaraan berbagai acara dan strategi "block seat" untuk memastikan minimal terdapat 56 penumpang dalam setiap penerbangan dengan ATR.
Ia meyakinkan bahwa dengan kondisi ini, maskapai akan lebih cenderung untuk melayani rute ini.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menyambut kunjungan Menteri Budi Karya Sumadi dengan penuh antusiasme.
Ia berpendapat bahwa bandara baru ini akan mendorong peningkatan kunjungan ke kepulauan Mentawai, khususnya dari wisatawan domestik.
Hal ini diharapkan juga akan memberikan dampak positif pada sektor lain, seperti UMKM.
Pada tahun 2022, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat dari Mentawai melalui jalur udara mencapai 1.354 orang dengan total 219 pergerakan pesawat.
Rute perintis ini dilayani oleh operator Susi Air dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu.
Selain untuk meningkatkan konektivitas dan pariwisata,
pembangunan bandara baru di Mentawai juga memiliki tujuan mitigasi bencana alam yang sering melanda wilayah iniDengan adanya landasan pacu yang lebih panjang, diharapkan evakuasi dan pemberian bantuan dalam situasi darurat dapat dilakukan lebih efektif.
idak hanya berkunjung ke Pulau Mentawai, Menteri Budi Karya Sumadi juga memanfaatkan kesempatan untuk mengevaluasi sejumlah bandara di pelosok daerah, termasuk Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah dan Direktur Bandar Udara Syamsu Rizal, yang turut mendukung upaya meningkatkan konektivitas dan infrastruktur transportasi di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.***
