QBeritakan.com - Jawa Tengah memang sudah mengundang banyak atensi publik selama 10 tahun terakhir. Bukan di dalam negeri saja, tapi dia juga memiliki magnet untuk menarik mata para investor agar menjalankan roda kerjasama dengannya.
Semua itu berkat pemimpinnya, yang sibuk membenahi, menambal dan merombak kebijakan sedemikian rupa supaya keuntungan sebesar-besarnya dapat diraup warga di sana.
Lalu siapa si pemegang tongkat komando atas Jateng itu? Hanya cah ndeso yang ngefans berat dengan Bung Karno, karena integritas tingginya sebagai presiden pertama negara ini.
Dia Ganjar Pranowo, yang sudah mengarungi derasnya samudera bersama warga Jateng. Dulu julukan Jateng itu provinsi termiskin se-Indonesia raya. Tapi tidak lagi dengan sekarang, karena Ganjar berjalan seperti air dari hulu ke hilir demi menyusutkan angka kemiskinan di Jateng.
Alhasil semua membuahkan seseuatu yang manis, lewat keberhasilannya mengentaskan satu jiwa lebih kemiskinan warga Jateng. Semua berkat keroyokan usaha yang terus digemakan di setiap daerah tempatnya memimpin.
Berbagai cara diefektifkan Ganjar ,demi mengeluarkan warganya dari lingkaran kemiskinan. Mulai dari programnya yang sedabrek sampai bantuan yang digalang mandiri dari CSR dan zakat mal dari gaji setiap ASN dijajarannya.
Tidak akan mungkin bisa mentas banyak, jika hanya mengandalkan APBD. Maka dari itu Ganjar Menyusun strategi yang memiliki power super, untuk mewujudkan visinya. Dua periode kepemimpinannya mulai nampak arah progja, setiap kebijakannya selalu berpusat pada meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalamnya.
Itulah mengapa kusebut dia dengan, pemimpin yang menjunjung tinggi angka efektifitas dalam pekerjaan. Tidak mungkin memiliki banyak perubahan, jika yang muncul dari satu progja ataupun keputusan hanya satu manfaat saja.
Tidak mungkin Ganjar membuat progja hanya untuk kepentingan satu bidang saja. Jadi harus ada nilai kebermanfaatan yang saling berkaitan dan pastinya berkelanjutan.
Seperti SMKN Jateng yang gratis. Program sekolah itu adalah rintisannya dari awal menjabat sampai sekarang. Hasilnya pun bukan main, karena banyak alumni di sana bisa menemukan karier yang membanggakan bagi alamamaternya. Bukan hanya Ganjar yang dibuat bangga, tapi ada orang tua dan kebahagiaan keluarga juga.
Sekolah itu dipelopori oleh Ganjar untuk membantu warganya yang kurang mampu. Pembekalan sebelum menginjak dunia kerja menjadi prioritas utama generasi muda.
Karena mereka inilah yang akan melanjutkan para pendahulu. Jadi sudah sewajarnya jika harus dipersiapkan dari sekarang.
Tapi ada masalah utama yang jadi kendala mereka, yakni kemiskinan tadi.
Untuk itu masalah utama tadi dipakai Ganjar, untuk menyeleksi anak-anak yang masuk di sekolah rintisannya.
Ya syarat simple untuk mengenyam pendidikan di sekolah kejuruan itu adalah warga yang masuk kategori miskin.
SMKN Jateng yang awalnya hanya tiga tempat dengan berbasis sistem boarding school.
Namun sekarang sudah bertambah 15 SMK bersistem semi boarding school. Keberhasilan Ganjar ini sudah menjadi studi banding dan percontohan bagi provinsi lain.
Dan kali ini bukan lagi sekelas bupati ataupun gubernur yang menduplikasinya, tapi ada Presiden Joko Widodo. Presiden dua periode itu ikut terpesona akan kelihaian Ganjar mengatur kombinasi efektif, untuk menyejahterakan warganya di bidang ekonomi dan pendidikan secara bersamaan.
Dalam potret kunjungan kerjanya di SMKN Jateng, Ganjar menunjukkan kiat-kiat yang jitu untuk disampaikan kepada Jokowi.
Ia memaparkan bagaimana perjalanan sekolah rintisannya ini, sampai bisa mencetak anak muda berintegritas tinggi dengan hardskill maupun sofskill yang dimilikinya.
Akhlak dan karakter yang ditonjolkan dalam keseharian di SMKN, menjadi ladang utama untuk melepas mereka ke dunia luar setelah lulus.
Setelah berkeliling, Jokowi bukan hanya tahu bagaimana sistem pendidikan yang dijalankan di sana, tapi ada pilihan jurusan yang mumpuni ditawarkan untuk mendompleng integritas para siswa. Dunia mesin, industry hingga pelatihan menggunakan bahasa asing seperti Jepang untuk meningkatkan kualitas skill para siswa.
Karena sistemnya boarding school dan semi boarding school, fasilitas yang diterima dinilai komplit oleh Jokowi. sehingga pemenuhan kebutuhan untuk menunjang pendidikan, entah dari peralatan maupun kebutuhan utamanya terselenggara dengan baik.
Jokowi beranggapan bahwa program yang sudah digodhok Ganjar ini adalah inisiatif yang sangat bagus, untuk diberlakukan dalam skala nasional.
Ia kepincut memboyong SMKN gratis untuk diimplementasikan di seluruh provinsi. Bukan hanya Jawa Tengah ataupun antar provinsi, namun semua provinsi di Indonesia.
Dengan sigap di hadapan awak media, kakek Jan Ethes itu mewacanakan agar kemendikbud bisa segera bertandang ke Jateng untuk mendalami mekanisme sekolah gratis yang digarap Ganjar ini.
Dengan begitu nilai kebermanfaatan SMKN Jateng gratis milik Ganjar, akan terus mengalir dari Sabang sampai Merauke.
Dalam penuturannya suatu moment, jauh dari hari ini Ganjar sudah mengizinkan siapapun untuk menduplikasi programnya. Dia ikhlas karena itulah niat awal yang digaungkan saat memulai program baru, membawa manfaat besar bagi warganya.
Dan saat ini dengan SMKN Jateng, dia berharap manfaat bukan hanya didapat negara, tapi kesejahteraan rakyat Indonesia terakurasi dengan nyata dan baik.
Ya begitulah seorang Ganjar, kehadirannya dan keberadaannya bukan untuk menonjolkan keeksistensian melainkan seberapa besar dia bisa bermanfaat bagi warganya dan tanah airnya.
Nikmatul Sugiyarto