QBeritakan.com - Borneo FC Samarinda gagal meraih hasil maksimal saat menjamu RANS Nusantara FC pada laga pekan ke-6 BRI Liga 1 2023/24 di Stadion Segiri, Samarinda, Jumat (4/8/2023) malam.
Berlaga di kandang sendiri, Borneo FC hanya bisa bermain seri 1-1.
Menanggapi hasil yang kurang memuaskan itu, Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra menyebut timnya tak siap dengan intensitas tinggi pertandingan.
Sempat mendominasi di babak pertama, pemain Borneo FC gagal mengantisipasi perubahan skema permainan yang diterapkan lawan di babak kedua.
“Sebelum pertandingan kita sudah tahu permainan lawan. Pertandingan mulai tapi kita tidak bisa mencari ruang dan sebelum babak pertama selesai kita baru bisa mencari ruang dan lebih baik mencetak gol juga,” kata pelatih asal Belanda itu.
“Mungkin situasi kurang beruntung untuk kita. Di babak kedua, kita bisa mengontrol pertandingan dan ini berat untuk kita sampai kebobolan," imbuhnya.
Dia mengakui bahwa tim Pesut Etam memang tak siap meladeni permainan lawan di bawah komando juru taktik asal Portugal, Eduardo Almeida yang lebih banyak mengandalkan serangan balik.
Permainan pragmatis yang ditunjukkan lawan justru membuat Stefano Lilipaly dkk lengah karena keasyikan menyerang dan lawan berhasil memanfaatkan celah di lini pertahanan Borneo FC.
“Kita main dengan intensitas tinggi tapi menurut saya dari luar memang tampak tidak terlalu tinggi. Banyak situasi long ball dan situasi keras,” jelas Pieter Huistra.
Tak mau terlalu larut menyesali kegagalan meraih kemenangan di laga melawan RANS Nusantara, dia memilih fokus menyiapkan tim untuk menghadapi laga berikutnya. paa pekan ke-7 melawan Persija Jakarta, Rabu (9/8).
Berlaga di kandang sendiri, Borneo FC hanya bisa bermain seri 1-1.
Menanggapi hasil yang kurang memuaskan itu, Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra menyebut timnya tak siap dengan intensitas tinggi pertandingan.
Sempat mendominasi di babak pertama, pemain Borneo FC gagal mengantisipasi perubahan skema permainan yang diterapkan lawan di babak kedua.
“Sebelum pertandingan kita sudah tahu permainan lawan. Pertandingan mulai tapi kita tidak bisa mencari ruang dan sebelum babak pertama selesai kita baru bisa mencari ruang dan lebih baik mencetak gol juga,” kata pelatih asal Belanda itu.
“Mungkin situasi kurang beruntung untuk kita. Di babak kedua, kita bisa mengontrol pertandingan dan ini berat untuk kita sampai kebobolan," imbuhnya.
Dia mengakui bahwa tim Pesut Etam memang tak siap meladeni permainan lawan di bawah komando juru taktik asal Portugal, Eduardo Almeida yang lebih banyak mengandalkan serangan balik.
Permainan pragmatis yang ditunjukkan lawan justru membuat Stefano Lilipaly dkk lengah karena keasyikan menyerang dan lawan berhasil memanfaatkan celah di lini pertahanan Borneo FC.
“Kita main dengan intensitas tinggi tapi menurut saya dari luar memang tampak tidak terlalu tinggi. Banyak situasi long ball dan situasi keras,” jelas Pieter Huistra.
Tak mau terlalu larut menyesali kegagalan meraih kemenangan di laga melawan RANS Nusantara, dia memilih fokus menyiapkan tim untuk menghadapi laga berikutnya. paa pekan ke-7 melawan Persija Jakarta, Rabu (9/8).