QBeritakan.com - Enam hari sudah sejak kedatangan ribuan warga Air Bangis, Pasaman Barat, Sumatera Barat ke Kota Padang menghadap gubernur tidak juga membuahkan hasil.
Permintaan mereka menyangkut persoalan kasus agraria tidak diindahkan. Pemerintah Provinsi (Gubernur) belum juga memuaskan tuntutan warga yang datang sejak Senin (31/7/2023).
Di bawah hujan dan terik matahari mulai dari orang tua, ibu-ibu, hingga anak-anak turut menyuarakan aspirasi mereka.
Vasko Ruseimy, mengaku, merasakan tangis haru masyarakat Air Bangis.
Vasko menilai perlunya kehadiran pemerintah dengan solusi kongkrit untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya merasakan sekali bagaimana upaya masyarakat Air Bangis, dari video dan pemberitaan yang viral beberapa hari ini, kesedihan mereka bisa dirasakan."
Ia mengungkapkan, kondisi masyarakat Air Bangis sedang tidak baik-baik saja. Ribuan masyarakat rela meninggalkan tempat mereka beratus kilo meter untuk menyampaikan keinginan pada pemerintah. Bahkan rela menginap selama enam hari ini di Masjid Raya Sumatera Barat dengan persediaan sandang dan pangan seadanya.
Membawa anak, karena kondisi di tempat mereka tinggal sudah tidak kondusif.
"Masyarakat sudah menunjukan kekecewaan dan rasa takutnya, sekarang perlu upaya untuk kembali menenangkan mereka," jelas Vasko.
Menurutnya kejadian ini menyisakan sejumlah trauma bagi masyarakat dan perlu segera diatasi.
Vasko menegaskan bahwa, "Aspek kemanusiaan harus nomor 1. Harus di atas segala galanya."
"Apalagi ini bagian dari warga Sumbar sendiri. Jika perlu, kesampingkan dulu hal-hal lain oleh Pemerintah Daerah."
Permintaan mereka menyangkut persoalan kasus agraria tidak diindahkan. Pemerintah Provinsi (Gubernur) belum juga memuaskan tuntutan warga yang datang sejak Senin (31/7/2023).
Di bawah hujan dan terik matahari mulai dari orang tua, ibu-ibu, hingga anak-anak turut menyuarakan aspirasi mereka.
Vasko Ruseimy, mengaku, merasakan tangis haru masyarakat Air Bangis.
Vasko menilai perlunya kehadiran pemerintah dengan solusi kongkrit untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya merasakan sekali bagaimana upaya masyarakat Air Bangis, dari video dan pemberitaan yang viral beberapa hari ini, kesedihan mereka bisa dirasakan."
Ia mengungkapkan, kondisi masyarakat Air Bangis sedang tidak baik-baik saja. Ribuan masyarakat rela meninggalkan tempat mereka beratus kilo meter untuk menyampaikan keinginan pada pemerintah. Bahkan rela menginap selama enam hari ini di Masjid Raya Sumatera Barat dengan persediaan sandang dan pangan seadanya.
Membawa anak, karena kondisi di tempat mereka tinggal sudah tidak kondusif.
"Masyarakat sudah menunjukan kekecewaan dan rasa takutnya, sekarang perlu upaya untuk kembali menenangkan mereka," jelas Vasko.
Menurutnya kejadian ini menyisakan sejumlah trauma bagi masyarakat dan perlu segera diatasi.
Vasko menegaskan bahwa, "Aspek kemanusiaan harus nomor 1. Harus di atas segala galanya."
"Apalagi ini bagian dari warga Sumbar sendiri. Jika perlu, kesampingkan dulu hal-hal lain oleh Pemerintah Daerah."
