QBeritakan.com - Sebanyak 100 Kartu Keluarga (KK) mengungsi akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 14 Agustus 2023 hingga hari ini, Rabu tengah malam, 16 Agustus 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel melaporkan, bahwa masih terdapat genangan di rumah warga.
Personel BPBD ikut membantu warga melakukan evakuasi dari tempat tinggalnya. Sejumlah warga berada di beberapa pos pengungsian.
Kepala Bidang Kedarurata dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Defrisiswardi mengatakan, titik pengungsian belum terpusat.
“Pengungsian masih tersebar, ada yang di rumah kerabat atau saudara serta gedung serbaguna,” jelasnya.
Defrisiswardi menyebutkan, air kembali naik pada Selasa malam, 15 Agustus 2023 sehingga pemukiman warga terendam. Di Nagari Air Hitam, air cenderung surut dan beberapa titik masih ada genangan.
"BPBD bersama Camat Silaut dan forum pimpinan di tingkat kecamatan memberikan bantuan makanan, selimut dan matras. Di samping itu, petugas BPBD masih terus melakukan pendataan warga yang mengungsi ke tempat aman," katanya.
Ada juga kebutuhan mendesak untuk warga terdampak, antara lain makanan siap saji, air bersih dan dukungan pelayanan kesehatan.
Wilayah desa atau nagari terdampak yaitu Nagari Sanbungo, Air Hitam, Sungai Seri, Sungai Pulai, Silaut, Lubuk Bunta, Pasir Binjai, Sungai Sirah, Durian Seribu dan Talang Binja.
Wilayah terdampak banjir yang tinggi muka air sempat mencapai 175 cm ini berada sekitar 170 km dari kota utama, Painan.
Tercatat 713 KK atau 2.432 jiwa yang tersebar di desa ini terdampak banjir. (*)
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 14 Agustus 2023 hingga hari ini, Rabu tengah malam, 16 Agustus 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel melaporkan, bahwa masih terdapat genangan di rumah warga.
Personel BPBD ikut membantu warga melakukan evakuasi dari tempat tinggalnya. Sejumlah warga berada di beberapa pos pengungsian.
Kepala Bidang Kedarurata dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Defrisiswardi mengatakan, titik pengungsian belum terpusat.
“Pengungsian masih tersebar, ada yang di rumah kerabat atau saudara serta gedung serbaguna,” jelasnya.
Defrisiswardi menyebutkan, air kembali naik pada Selasa malam, 15 Agustus 2023 sehingga pemukiman warga terendam. Di Nagari Air Hitam, air cenderung surut dan beberapa titik masih ada genangan.
"BPBD bersama Camat Silaut dan forum pimpinan di tingkat kecamatan memberikan bantuan makanan, selimut dan matras. Di samping itu, petugas BPBD masih terus melakukan pendataan warga yang mengungsi ke tempat aman," katanya.
Ada juga kebutuhan mendesak untuk warga terdampak, antara lain makanan siap saji, air bersih dan dukungan pelayanan kesehatan.
Wilayah desa atau nagari terdampak yaitu Nagari Sanbungo, Air Hitam, Sungai Seri, Sungai Pulai, Silaut, Lubuk Bunta, Pasir Binjai, Sungai Sirah, Durian Seribu dan Talang Binja.
Wilayah terdampak banjir yang tinggi muka air sempat mencapai 175 cm ini berada sekitar 170 km dari kota utama, Painan.
Tercatat 713 KK atau 2.432 jiwa yang tersebar di desa ini terdampak banjir. (*)