QBeritakan.com - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke SMKN Jateng, sekolah boarding gratis untuk warga miskin yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Rabu (30/8/2023), menjadi momentum yang tak mungkin dilupakan Adelia dan Hilmi.
Dari ribuan siswa yang ada di sana, Adelia dan Hilmi mendapat kesempatan untuk bertemu dan bercerita langsung di hadapan Presiden Jokowi.
Deg-degan sekaligus bangga. Perasaan itulah yang dirasakan oleh Adelia dan Hilmi ketika bercerita tentang masa depan di hadapan Presiden Joko Widodo. Mereka tak menyangka, sebagai anak desa bisa bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia.
"Seneng banget, deg-degan juga bisa bercerita di hadapan Pak Jokowi. Saya nggak menyangka, ini kesempatan paling berharga buat saya," kata Adelia.
Adelia mengatakan, ia menceritakan kisah hidupnya yang tragis di hadapan Presiden Jokowi. Adelia menceritakan bahwa ia adalah anak yatim piatu yang ditinggal meninggal kedua orangtuanya akibat kecelakaan tragis.
"Tadi saya cerita tentang kecelakaan saya. Waktu itu saya naik mobil bersama bapak, ibu, adik dan paman. Saat terjadi kecelakaan, bapak, ibu, adik dan paman semuanya meninggal. Hanya saya yang selamat," ucapnya sambil berkaca.
Namun musibah itu tak membuat Adelia putus asa. Meski sempat kebingungan mau melanjutkan pendidikan, ia akhirnya menemukan secercah harapan di SMKN Jateng. Ia diterima sekolah di SMKN Jateng semi boarding di Demak.
"Saya senang bisa sekolah di sini secara gratis. Tadi saya juga cerita ke Pak Jokowi kalau saya mau jadi polwan," ucapnya.
Hal senada disampaikan Hilmi, siswa SMKN Jateng lainnya. Di hadapan Jokowi, pelajar yang baru saja lulus itu menceritakan tentang pengalamannya sekolah di tempat itu menggunakan bahasa Jepang.
"Tadi saya menceritakan, saya di sini alumni yang sedang belajar bahasa Jepang. Nanti di akhir ada tes masuk beasiswa di Takayama College di Jepang. Saya cerita pakai bahasa Jepang dan bahasa Indonesia," jelasnya.
Saat cerita itu, ia melihat respon Jokowi sangat bangga. Sesekali Jokowi manggut-manggut, tersenyum kemudian bertepuk tangan.
"Pak Jokowi kelihatan seneng banget, ekspresinya bangga dan tepuk tangan. Itu suatu penghargaan buat saya," jelasnya.
Kepada Jokowi, Hilmi juga menceritakan betapa bangganya bisa sekolah di SMKN Jateng. Bapaknya yang hanya buruh bangunan, membuat ia sempat pesimis bisa melanjutkan sekolah.
"Ya tadi cerita itu, bagaimana saya senang bisa sekolah di sini, full mendapat beasiswa mulai asrama, makan, seragam semuanya gratis. Tadi juga saya sampaikan terima kasih pada pak Ganjar yang telah mendirikan SMKN Jateng boarding school gratis untuk siswa miskin seperti saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berkunjung ke SMKN Jateng, Rabu (30/8). Didampingi ibu negara dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jokowi melihat fasilitas dan ngobrol bersama siswa dari sekolah yang digagas Ganjar itu.
"Saya kira ini sebuah inisiatif yang sangat bagus dari pak Ganjar. Dulunya ini gedung BLK, kemudian digeser jadi SMK dan khusus untuk keluarga miskin. Jadi ini cara menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kemiskinan," kata Jokowi.
Program itu lanjut Jokowi sangat bagus karena khusus untuk anak kurang mampu dan tidak dipungut biaya. Justru, siswa yang belajar di sekolah itu dibiayai oleh Pemprov Jateng seperti seragam, sepatu, makan dan lain-lain semua dibiayai Pemprov Jateng.
"Karena ini boarding school ya, jadi sangat bagus. Ini bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu. Nanti pak Mendigbud biar ke sini, kalau menurut saya bisa (diterapkan ke nasional). Saya melihat bagus," pungkasnya.
Deg-degan sekaligus bangga. Perasaan itulah yang dirasakan oleh Adelia dan Hilmi ketika bercerita tentang masa depan di hadapan Presiden Joko Widodo. Mereka tak menyangka, sebagai anak desa bisa bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia.
"Seneng banget, deg-degan juga bisa bercerita di hadapan Pak Jokowi. Saya nggak menyangka, ini kesempatan paling berharga buat saya," kata Adelia.
Adelia mengatakan, ia menceritakan kisah hidupnya yang tragis di hadapan Presiden Jokowi. Adelia menceritakan bahwa ia adalah anak yatim piatu yang ditinggal meninggal kedua orangtuanya akibat kecelakaan tragis.
"Tadi saya cerita tentang kecelakaan saya. Waktu itu saya naik mobil bersama bapak, ibu, adik dan paman. Saat terjadi kecelakaan, bapak, ibu, adik dan paman semuanya meninggal. Hanya saya yang selamat," ucapnya sambil berkaca.
Namun musibah itu tak membuat Adelia putus asa. Meski sempat kebingungan mau melanjutkan pendidikan, ia akhirnya menemukan secercah harapan di SMKN Jateng. Ia diterima sekolah di SMKN Jateng semi boarding di Demak.
"Saya senang bisa sekolah di sini secara gratis. Tadi saya juga cerita ke Pak Jokowi kalau saya mau jadi polwan," ucapnya.
Hal senada disampaikan Hilmi, siswa SMKN Jateng lainnya. Di hadapan Jokowi, pelajar yang baru saja lulus itu menceritakan tentang pengalamannya sekolah di tempat itu menggunakan bahasa Jepang.
"Tadi saya menceritakan, saya di sini alumni yang sedang belajar bahasa Jepang. Nanti di akhir ada tes masuk beasiswa di Takayama College di Jepang. Saya cerita pakai bahasa Jepang dan bahasa Indonesia," jelasnya.
Saat cerita itu, ia melihat respon Jokowi sangat bangga. Sesekali Jokowi manggut-manggut, tersenyum kemudian bertepuk tangan.
"Pak Jokowi kelihatan seneng banget, ekspresinya bangga dan tepuk tangan. Itu suatu penghargaan buat saya," jelasnya.
Kepada Jokowi, Hilmi juga menceritakan betapa bangganya bisa sekolah di SMKN Jateng. Bapaknya yang hanya buruh bangunan, membuat ia sempat pesimis bisa melanjutkan sekolah.
"Ya tadi cerita itu, bagaimana saya senang bisa sekolah di sini, full mendapat beasiswa mulai asrama, makan, seragam semuanya gratis. Tadi juga saya sampaikan terima kasih pada pak Ganjar yang telah mendirikan SMKN Jateng boarding school gratis untuk siswa miskin seperti saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berkunjung ke SMKN Jateng, Rabu (30/8). Didampingi ibu negara dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jokowi melihat fasilitas dan ngobrol bersama siswa dari sekolah yang digagas Ganjar itu.
"Saya kira ini sebuah inisiatif yang sangat bagus dari pak Ganjar. Dulunya ini gedung BLK, kemudian digeser jadi SMK dan khusus untuk keluarga miskin. Jadi ini cara menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kemiskinan," kata Jokowi.
Program itu lanjut Jokowi sangat bagus karena khusus untuk anak kurang mampu dan tidak dipungut biaya. Justru, siswa yang belajar di sekolah itu dibiayai oleh Pemprov Jateng seperti seragam, sepatu, makan dan lain-lain semua dibiayai Pemprov Jateng.
"Karena ini boarding school ya, jadi sangat bagus. Ini bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu. Nanti pak Mendigbud biar ke sini, kalau menurut saya bisa (diterapkan ke nasional). Saya melihat bagus," pungkasnya.