QBeritakan.com - Satu keluarga yang tinggal di Jalan Sawo, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, dikabarkan hilang secara misterius. Mereka dilaporkan hilang sejak hampir dua bulan lalu.
Satu keluarga itu terdiri dari empat orang di antaranya suami bernama Kowim Firdaus, istri Givitri Sabatani Rotinsulu, dan dua anak yaitu Ghaisan Akwa Firdaus dan Kaivan Abiya Firdaus. Keempat dikabarkan hilang sejak dua bulan lalu.
“Terakhir kontak itu bulan Mei (2023) kemarin dan terakhir lihat bulan Mei tanggal 20 malam,” kata Inneke, tetangga Kowim, Selasa (11/7/2023).
Inneke mengaku sempat melihat keluarga tersebut berkemas layaknya ingin pindahan. Bahkan terdapat mobil jenis pikap yang masuk ke jalan rumahnya untuk mengangkat sejumlah barang.
“Pindahannya malam, 20 Mei itu ada mobil pikap datang, kalau barangnya saya kurang lihat karena kehalingan tembok,” ujar dia.
Inneke juga sempat bertanya kepada Kowim selaku kepala keluarga dan mempertanyakan kepindahannya. Hanya saja, Kowim saat itu tidak menjelaskan secara gamblang.
“Saya tanya bapak mau pindah, dia jawabnya cuman iya-iya teh gitu,” tuturnya.
Ketua RT setempat, Andi mengatakan tidak tahu menahu soal kabar kepindahan Kowim. Menurutnya tidak ada laporan soal kepindahan.
“Enggak ada info apa-apa (pindahan atau hilang),” kata Andi.
Andi hanya mengatakan ada sejumlah pihak keluarga yang datang meminta izin melihat rumah. Saat itu tidak ditemukan ada orang di rumah tersebut.
“Keluarga minta nyaksiin untuk ngebongkar, banyak juga yang lihat dan ternyata memang enggak ada. Itu dua bulan lalu,” ujarnya.
Satu keluarga itu terdiri dari empat orang di antaranya suami bernama Kowim Firdaus, istri Givitri Sabatani Rotinsulu, dan dua anak yaitu Ghaisan Akwa Firdaus dan Kaivan Abiya Firdaus. Keempat dikabarkan hilang sejak dua bulan lalu.
“Terakhir kontak itu bulan Mei (2023) kemarin dan terakhir lihat bulan Mei tanggal 20 malam,” kata Inneke, tetangga Kowim, Selasa (11/7/2023).
Inneke mengaku sempat melihat keluarga tersebut berkemas layaknya ingin pindahan. Bahkan terdapat mobil jenis pikap yang masuk ke jalan rumahnya untuk mengangkat sejumlah barang.
“Pindahannya malam, 20 Mei itu ada mobil pikap datang, kalau barangnya saya kurang lihat karena kehalingan tembok,” ujar dia.
Inneke juga sempat bertanya kepada Kowim selaku kepala keluarga dan mempertanyakan kepindahannya. Hanya saja, Kowim saat itu tidak menjelaskan secara gamblang.
“Saya tanya bapak mau pindah, dia jawabnya cuman iya-iya teh gitu,” tuturnya.
Ketua RT setempat, Andi mengatakan tidak tahu menahu soal kabar kepindahan Kowim. Menurutnya tidak ada laporan soal kepindahan.
“Enggak ada info apa-apa (pindahan atau hilang),” kata Andi.
Andi hanya mengatakan ada sejumlah pihak keluarga yang datang meminta izin melihat rumah. Saat itu tidak ditemukan ada orang di rumah tersebut.
“Keluarga minta nyaksiin untuk ngebongkar, banyak juga yang lihat dan ternyata memang enggak ada. Itu dua bulan lalu,” ujarnya.
