QBeritakan.com - Twitter mengancam akan mengajukan gugatan hukum terhadap Meta Platforms terkait peluncuran platform baru bernama Threads.
Ancaman ini disampaikan melalui surat yang dikirim oleh pengacara Twitter, Alex Spiro, kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Meta, yang meluncurkan Threads pada hari Rabu dan berhasil mencatat lebih dari 30 juta pendaftar, mencoba mengambil alih pengguna Twitter milik Elon Musk dengan memanfaatkan miliaran pengguna Instagram.
Dalam suratnya, Spiro menuduh Meta telah merekrut mantan karyawan Twitter yang "memiliki dan terus memiliki akses ke rahasia dagang Twitter dan informasi rahasia lainnya," seperti yang dilaporkan oleh situs berita Semafor yang pertama kali melaporkan masalah ini.
"Twitter berniat untuk ketat menjalankan hak kekayaan intelektualnya dan menuntut agar Meta segera menghentikan penggunaan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya," tulis Spiro dalam surat tersebut.
Ancaman ini disampaikan melalui surat yang dikirim oleh pengacara Twitter, Alex Spiro, kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Meta, yang meluncurkan Threads pada hari Rabu dan berhasil mencatat lebih dari 30 juta pendaftar, mencoba mengambil alih pengguna Twitter milik Elon Musk dengan memanfaatkan miliaran pengguna Instagram.
Dalam suratnya, Spiro menuduh Meta telah merekrut mantan karyawan Twitter yang "memiliki dan terus memiliki akses ke rahasia dagang Twitter dan informasi rahasia lainnya," seperti yang dilaporkan oleh situs berita Semafor yang pertama kali melaporkan masalah ini.
"Twitter berniat untuk ketat menjalankan hak kekayaan intelektualnya dan menuntut agar Meta segera menghentikan penggunaan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya," tulis Spiro dalam surat tersebut.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, merilis aplikasi terbarunya, Threads, pada Kamis, 6 Juli 2023. Hanya dalam tujuh jam setelah peluncurannya, aplikasi ini sudah mendapatkan 10 juta pengguna dan menjadi tren di Twitter. Bahkan, banyak meme yang dibuat di Twitter. Mark Zuckerberg's Meta telah melancarkan serangan frontalku terhadap Twitter, jaringan sosial yang dikendalikan oleh Elon Musk.
Pada Rabu (5 Juli), Instagram milik Meta meluncurkan Threads, yang digambarkan sebagai "aplikasi percakapan berbasis teks" di sekitar 100 negara.
Pada Rabu (5 Juli), Instagram milik Meta meluncurkan Threads, yang digambarkan sebagai "aplikasi percakapan berbasis teks" di sekitar 100 negara.
Aplikasi ini tersedia di Apple App Store untuk perangkat iOS dan di Google Play untuk Android. Sebelumnya, aplikasi ini berada dalam tahap uji beta tertutup.
"Yuk lakukan ini. Selamat datang di Threads" tulis Zuckerberg dalam pos perdananya di aplikasi tersebut, yang dibagikan dua hari yang lalu.
"Threads adalah tempat di mana komunitas berkumpul untuk membahas segala hal mulai dari topik yang Anda pedulikan hari ini hingga apa yang akan tren besok," kata Instagram dalam deskripsi aplikasi tersebut.
"Yuk lakukan ini. Selamat datang di Threads" tulis Zuckerberg dalam pos perdananya di aplikasi tersebut, yang dibagikan dua hari yang lalu.
"Threads adalah tempat di mana komunitas berkumpul untuk membahas segala hal mulai dari topik yang Anda pedulikan hari ini hingga apa yang akan tren besok," kata Instagram dalam deskripsi aplikasi tersebut.
"Apa pun yang menarik minat Anda, Anda dapat mengikuti dan terhubung langsung dengan pencipta favorit Anda dan orang lain yang juga menyukai hal yang sama — atau membangun pengikut setia Anda sendiri untuk berbagi gagasan, pendapat, dan kreativitas dengan dunia."
Peluncuran Threads oleh Meta telah memicu persaingan ketat antara Meta dan Twitter. Dengan lebih dari 10 juta pengguna dalam waktu singkat, Threads telah berhasil menarik perhatian banyak pengguna media sosial.
Peluncuran Threads oleh Meta telah memicu persaingan ketat antara Meta dan Twitter. Dengan lebih dari 10 juta pengguna dalam waktu singkat, Threads telah berhasil menarik perhatian banyak pengguna media sosial.
Keberhasilan Threads bahkan membuatnya menjadi tranding di Twitter, yang ironis mengingat platform tersebut adalah pesaing langsung Meta.
Banyak meme dan percakapan bermunculan di Twitter, dengan pengguna menyatakan pendapat dan reaksi mereka terhadap peluncuran aplikasi baru ini.
Persaingan antara Meta dan Twitter semakin memanas dengan ancaman gugatan hukum dari Twitter terhadap Meta. Keputusan hukum selanjutnya akan menjadi penentu nasib Threads dan dampaknya terhadap kedua perusahaan tersebut.
Persaingan antara Meta dan Twitter semakin memanas dengan ancaman gugatan hukum dari Twitter terhadap Meta. Keputusan hukum selanjutnya akan menjadi penentu nasib Threads dan dampaknya terhadap kedua perusahaan tersebut.
Pengguna media sosial dan pengamat industri dengan antusias menunggu perkembangan selanjutnya dalam persaingan sengit antara Meta dan Twitter dalam meraih dominasi di dunia media sosial.***
