QBeritakan.com - Pihak Universitas Mataram membantah adanya pengusiran terhadap AP, salah satu mahasiswa KKN di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Seperti diketahui, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) viral setelah membuat konten menyebut tidak ada yang cantik di desa tersebut.
Atas perbuatannya, sejumlah warga desa setempat disebut mengusir AP dari lokasi KKN.
Menurut Misbahuddin sebagai Koordinator Kerja Sama dan KK ke Desa Kayangan, yang datang langsung ke lokasi KKN, pihak terkait telah melakukan mediasi bersama Kepala Desa Kayangan dan para warga.
Misbahuddin juga mengatakan tidak ada pengusiran terhadap kelompok mahasiswa KKN di Desa Kayangan.
"Tidak ada pengusiran dari warga. Ya memang ada beberapa warga yang tidak terima, itu wajar, hanya 2-3 orang saja yang tidak terima.
Mahasiswi yang bersangkutan juga dipulangkan itu berdasarkan permintaan Bu Camat demi keamanan mahasiswi itu sendiri," tutur Misbahuddin, dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Dalam pertemuan tersebut, permasalahan sudah selesai.
"Kami sudah bertemu dengan Bu Camat, Kepala Desa, dan Kesbangpol setempat, sudah tidak ada masalah dan semua sudah kondusif," katanya.
Disisi lain, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Sukartono mengatakan, pihaknya menyayangkan perbuatan salah satu mahasiswa KKN.
Dikarenakan mahasiswanya yang tidak menggunakan media sosialnya untuk menyosialisasikan kegiatan-kegiatan program KKN-nya.
Sukartono menambahkan, hingga saat ini tidak ada penarikan mahasiswa KKN di Desa Kayangan.
Mereka masih melakukan kegiatan KKN di desa tersebut.
Seperti diketahui, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) viral setelah membuat konten menyebut tidak ada yang cantik di desa tersebut.
Atas perbuatannya, sejumlah warga desa setempat disebut mengusir AP dari lokasi KKN.
Menurut Misbahuddin sebagai Koordinator Kerja Sama dan KK ke Desa Kayangan, yang datang langsung ke lokasi KKN, pihak terkait telah melakukan mediasi bersama Kepala Desa Kayangan dan para warga.
Misbahuddin juga mengatakan tidak ada pengusiran terhadap kelompok mahasiswa KKN di Desa Kayangan.
"Tidak ada pengusiran dari warga. Ya memang ada beberapa warga yang tidak terima, itu wajar, hanya 2-3 orang saja yang tidak terima.
Mahasiswi yang bersangkutan juga dipulangkan itu berdasarkan permintaan Bu Camat demi keamanan mahasiswi itu sendiri," tutur Misbahuddin, dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Dalam pertemuan tersebut, permasalahan sudah selesai.
"Kami sudah bertemu dengan Bu Camat, Kepala Desa, dan Kesbangpol setempat, sudah tidak ada masalah dan semua sudah kondusif," katanya.
Disisi lain, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Sukartono mengatakan, pihaknya menyayangkan perbuatan salah satu mahasiswa KKN.
Dikarenakan mahasiswanya yang tidak menggunakan media sosialnya untuk menyosialisasikan kegiatan-kegiatan program KKN-nya.
Sukartono menambahkan, hingga saat ini tidak ada penarikan mahasiswa KKN di Desa Kayangan.
Mereka masih melakukan kegiatan KKN di desa tersebut.
"Masyarakat, kepala desa, dan tokoh-tokoh masyarakat di sana masih kooperatif. Jadi adik-adik mahasiswa itu juga masih bisa menjalani program KKN di sana.
Mahasiswi yang bersangkutan itu juga dipulangkan hanya beberapa hari saja,” jelasnya.
AP, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) menyampaikan klarifikasi terkait kontennya menyinggung warga Desa Kayangan, Lombok (ig/kkn.desakayangan2023)
Diberitakan sebelumnya, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) menyinggung warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Pasalnya, karena ucapannya yang viral di Media sosial membuat warga lokal sakit hati hingga berujung mengusirnya dari desa.
AP awalnya membuat konten dengan menyebut tak ada gadis yang berparas cantik di Desa Kayangan, tempat dirinya menjalani KKN.
Tak ayal atas ucapannya itu, posko KKN UNRAM ramai digeruduk oleh warga.
Setelah video itu viral, mahasiswi itu kemudian membuat video klarifikasi permintaan maaf.
Terlihat ia juga menyampaikan permohonan maaf langsung di hadapan warga.
"Selamat sore. Saya Ni Wayan Apriliani Putri dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut,” katanya.
AP bak menyesal atas perbuatannya yang menyinggung warga Desa Kayangan.
Oleh karena itu saya pribadi putri ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung yaitu warga Desa Kayangan. Saya benar-benar minta maaf atas kejadian yang saya lakukan tersebut. Terima kasih. Selamat sore,” sambung AP dalam video klarifikasi 37 detik itu.
Setelah meminta maaf, ia beserta rombongan mahasiswa KKN Unram lalu meninggalkan desa Kayangan menggunakan mobil sembari diteriaki banyak warga.
"Dadah, selamat-selamat sampai rumah guys, jadi pelajaran ya,” ucap salah satu warga yang merekam video.
Mahasiswi yang bersangkutan itu juga dipulangkan hanya beberapa hari saja,” jelasnya.
AP, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) menyampaikan klarifikasi terkait kontennya menyinggung warga Desa Kayangan, Lombok (ig/kkn.desakayangan2023)
Diberitakan sebelumnya, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) menyinggung warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Pasalnya, karena ucapannya yang viral di Media sosial membuat warga lokal sakit hati hingga berujung mengusirnya dari desa.
AP awalnya membuat konten dengan menyebut tak ada gadis yang berparas cantik di Desa Kayangan, tempat dirinya menjalani KKN.
Tak ayal atas ucapannya itu, posko KKN UNRAM ramai digeruduk oleh warga.
Setelah video itu viral, mahasiswi itu kemudian membuat video klarifikasi permintaan maaf.
Terlihat ia juga menyampaikan permohonan maaf langsung di hadapan warga.
"Selamat sore. Saya Ni Wayan Apriliani Putri dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut,” katanya.
AP bak menyesal atas perbuatannya yang menyinggung warga Desa Kayangan.
Oleh karena itu saya pribadi putri ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung yaitu warga Desa Kayangan. Saya benar-benar minta maaf atas kejadian yang saya lakukan tersebut. Terima kasih. Selamat sore,” sambung AP dalam video klarifikasi 37 detik itu.
Setelah meminta maaf, ia beserta rombongan mahasiswa KKN Unram lalu meninggalkan desa Kayangan menggunakan mobil sembari diteriaki banyak warga.
"Dadah, selamat-selamat sampai rumah guys, jadi pelajaran ya,” ucap salah satu warga yang merekam video.
Hal ini bermula karena salah satu mahasiswa menyebut tidak ada gadis cantik di desa Desa Kayangan.
Hal itu diungkapnya melalui instastorynya di akun pribadi @Babyurlcxy.
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama pak … Hee adek adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya,” ujarnya dalam video viral itu.
Instagram story tersebut sontak membuat warganet geram dan kini story itu viral di media sosial.
Hingga video tersebut langsung dihapusnya setelah Instagramnya ramai diserbu warganet.
Buntut dari ucapannya itu, ia dipanggil oleh pihak desa dan sejumlah warga.
Dalam video lainnya, terlihat posko KKN UNRAM ramai digeruduk oleh warga.
Hal itu diungkapnya melalui instastorynya di akun pribadi @Babyurlcxy.
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama pak … Hee adek adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya,” ujarnya dalam video viral itu.
Instagram story tersebut sontak membuat warganet geram dan kini story itu viral di media sosial.
Hingga video tersebut langsung dihapusnya setelah Instagramnya ramai diserbu warganet.
Buntut dari ucapannya itu, ia dipanggil oleh pihak desa dan sejumlah warga.
Dalam video lainnya, terlihat posko KKN UNRAM ramai digeruduk oleh warga.