PADANG , QBeritakan.com - Sejumlah wilayah Sumatera Barat (Sumbar) diterjang banjir dan longsor, Jumat (14/7/2023). Selain kerusakan rumah dan fasilitas umum, dilaporkan 4 orang korban jiwa yang masing-masingnya di Kabupaten Agam dan Kota Padang.
Bencana banjir dan longsor ini dipicu curah yang tinggi sejak Jumat (13/7/2023).
Akibatnya, berbagai sungai meluap hingga merendam ribuan rumah warga. Tiga daerah terdampak parah yakni Padang, Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar pun bergerak cepat merespon bencana alam itu.
PWM mengintruksikan semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di masing-masing kabupaten dan kota untuk mengupdate titik banjir hingga dampaknya kepada masyarakat.
Di Kota Padang, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Desaster Menagement Center (MDMC) Sumbar berkolaborasi dengan Lemabaga Amil Zakat Infak Sedakah Muhammadiyah (LazisMu), membantu para korban banjir.
Dua lembaga di bawah PWM Sumbar itu membagi-bagikan bantuan makanan untuk 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 5 RT, RW 09, kawasan Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah. Bantuan tersebut diserahkan kepadaa RW 09.
Wakil Ketua Lazismu Sumbar bidang distrubusi, Anasrul mengatakan, korban banjir di wilayah Tunggul Hitam sangat membutuhkan makanan dan pasokan air bersih.
"Semoga yang kami antarkan bernilai ibadah dan meringankan sanak saudara kita yang terdampak banjir di Padang dan daerah lain," kata Anasrul.
Wakil Ketua PWM Sumbar, Marhadi Efendi mengaku prihatin dengan kondisi korban banjir di Kota Padang, terutama di Kecamatan Koto Tangah yang menjadi salah satu lokasi terparah.
"Kami berdoa air segera surut dan warga bisa membersihkan kembali rumahnya masing-masing," kata ketua tim penyaluran bantuan MDMC dan Lazizmu Sumbar itu.
Menurutnya, sebelum turun ke lapangan bencana, tim MDMC dan Lazizmu terlebih dahulu melakukan assessment. Hal ini dilakukan agar apa yang dibawa ke lokasi darurat sesuai dengan yang dibutuhkan korban banjir.
Sementara itu, Ketua RW 09 Parak Jambu Tunggul Hitam, Sutrisno, berterimakasih kepada Muhammadiyah Sumbar yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Pendistribusiannya kami serahkan kepada RT sesuai dengan jumlah KK terdampak," katanya.
Di sisi lain, Sekretaris RW 09 Parak Jambu Tunggul Hitam, M.Yunus mengungkapkan bahwa ketinggian air dini hari Jumat (red_), ketinggian air di kawasan perumahan itu mencapai leher orang dewasa.
Kini, air sudah berangsur surut, namun masyarakat masih berjaga-jaga mengantisipasi banjir susulan. (AN/ARA)
Bencana banjir dan longsor ini dipicu curah yang tinggi sejak Jumat (13/7/2023).
Akibatnya, berbagai sungai meluap hingga merendam ribuan rumah warga. Tiga daerah terdampak parah yakni Padang, Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar pun bergerak cepat merespon bencana alam itu.
PWM mengintruksikan semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di masing-masing kabupaten dan kota untuk mengupdate titik banjir hingga dampaknya kepada masyarakat.
Di Kota Padang, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Desaster Menagement Center (MDMC) Sumbar berkolaborasi dengan Lemabaga Amil Zakat Infak Sedakah Muhammadiyah (LazisMu), membantu para korban banjir.
Dua lembaga di bawah PWM Sumbar itu membagi-bagikan bantuan makanan untuk 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 5 RT, RW 09, kawasan Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah. Bantuan tersebut diserahkan kepadaa RW 09.
Wakil Ketua Lazismu Sumbar bidang distrubusi, Anasrul mengatakan, korban banjir di wilayah Tunggul Hitam sangat membutuhkan makanan dan pasokan air bersih.
"Semoga yang kami antarkan bernilai ibadah dan meringankan sanak saudara kita yang terdampak banjir di Padang dan daerah lain," kata Anasrul.
Wakil Ketua PWM Sumbar, Marhadi Efendi mengaku prihatin dengan kondisi korban banjir di Kota Padang, terutama di Kecamatan Koto Tangah yang menjadi salah satu lokasi terparah.
"Kami berdoa air segera surut dan warga bisa membersihkan kembali rumahnya masing-masing," kata ketua tim penyaluran bantuan MDMC dan Lazizmu Sumbar itu.
Menurutnya, sebelum turun ke lapangan bencana, tim MDMC dan Lazizmu terlebih dahulu melakukan assessment. Hal ini dilakukan agar apa yang dibawa ke lokasi darurat sesuai dengan yang dibutuhkan korban banjir.
Sementara itu, Ketua RW 09 Parak Jambu Tunggul Hitam, Sutrisno, berterimakasih kepada Muhammadiyah Sumbar yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Pendistribusiannya kami serahkan kepada RT sesuai dengan jumlah KK terdampak," katanya.
Di sisi lain, Sekretaris RW 09 Parak Jambu Tunggul Hitam, M.Yunus mengungkapkan bahwa ketinggian air dini hari Jumat (red_), ketinggian air di kawasan perumahan itu mencapai leher orang dewasa.
Kini, air sudah berangsur surut, namun masyarakat masih berjaga-jaga mengantisipasi banjir susulan. (AN/ARA)