QBeritakan.com - Mengaspal sejak 1 Juni 2022 lalu, Perusahaan Oto (PO) Pangeran sudah mampu berdiri sejajar dengan para sesepuhnya dalam melayani perjalanan darat dengan trayek antar pulau Sumatera dan Jawa.
Di bawah naungan PT Pangeran Aman Sukses, PO Pangeran bisa menyebut diri mereka sebagai bus dengan fasilitas luxury, namun memiliki harga yang sangat terjangkau.
Chief Executive Officer (CEO) PT Pangeran Aman Sukses, Berliana Betris mengatakan, kehadiran PO Pangeran untuk memberikan pelayanan terbaik dan pilihan bus luxury bagi masyarakat yang ingin bepergian dari dan ke Pulau Jawa.
“Saat ini kita memiliki 10 armada dengan 2 jenis bus dengan kelas yang sama yakni medium long dengan 26 seat dan big bus dengan 32 seat yang semuanya dilengkapi leg rest,” jelas Berliana kepada Padang Ekspres beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, lima bus awal yang ditawarkan PO Pangeran sebagai medium long adalah bus yang memakai sasis Mercedes Benz OF917 yang memiliki desain kekinian karena dipasangkan body type tourista double glass yang dirakit oleh Karoseri Laksana.
Kesan menarik sekaligus menonjolkan ciri khas Ranah Minang dengan gambar Jam Gadang, terpampang jelas pada body bus. Lima bus tersebut juga memiliki julukan masing-masing yang menjadi ciri khas Bukittinggi sebagai base dari bus ini.
Yakni Jam Gadang, Fort The Kock, Kelok Sikabu, Labuah Luruih dan Singgalang. Sedangkan jenis big bus yang plat kuningnya baru saja diterima pada 30 Januari ini, adalah seri terbaru rakitan Karoseri Laksana pertama yang dimiliki PO AKAP di Sumbar yang menggunakan sasis Mercedes Benz OF 1623 dibalut dengan bodi All New Discovery SR3.
“Lima julukan armada baru ini berasal dari nama-nama ciri khas beberapa kota sekitar Bukitttinggi, yakni Gunung Ameh, Pagaruyuang, Bareh Solok, Aur Kuniang dan Equator Pasaman,” sambungnya.
Kedua jenis bus tersebut, kata Berliana, sama-sama memiliki fasilitas mewah seperti adanya toilet, menghadirkan WiFi gratis bagi penumpang, menyediakan selimut dan bantal, USB charging, mini bar di bagian belakang bus serta paling baru menghadirkan lemari pendingin di area depan agar penumpang bisa menyimpan makanan dan minuman di sana.
Selain itu, armada dari PO Pangeran juga full AC, sehingga baik penumpang maupun supir tidak diperkenankan untuk merokok di area bus demi kenyamanan seluruh penumpang dari bus yang memiliki ciri khas interior dan exterior berwarna merah ini.
“Jika penumpang atau supir ingin merokok, bisa di luar bus saat istirahat di pemberhentian. Kita juga dilengkapi CCTV dan GPS untuk menambah kenyamanan penumpang,” ucap Berliana.
Sebelumnya, kata Berliana, PO Pangeran juga menawarkan camilan dan air mineral untuk menemani penumpang melewati Selat Sunda. Namun untuk saat ini, hanya akan memberikan air mineral botol saja agar harga tetap bisa terjangkau bagi calon penumpang.
Dalam perkembangannya yang belum satu tahun, bus yang berbasis di Bukittinggi ini sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Di awal kemunculan dan di beberapa momen hari libur, keterisian setiap harinya mencapai 100 persen. Di hari biasa mencapai 70-80 persen.
Kemudian, yang awalnya hanya memiliki lima bus, berkembang menjadi 10 bus. Lalu, yang awalnya hanya melayani perjalanan ke Jakarta saja, pada 1 Februari nanti perdana akan dioperasikan armada dengan tujuan Medan, Sumatera Utara.
Pemilihan Medan sebagai tujuan lain selain Jakarta adalah karena mobilitas masyarakat Sumbar yang juga banyak ke Medan. “Dalam tujuan awal dan izin bus kita memang dua kota ini, namun tentu kita lakukan pengembangan secara bertahap,” sebutnya.
“Selain nanti ke Medan, trayek kita dari Sumbar (Payakumbuh, Bukittinggi, Batusangkar, Padang Panjang dan Solok) menuju ke Jakarta di lima terminal (Poris, Pondok Pinang, Kampung Rambutan, Pulo Gebang, dan Bekasi),” lanjutnya.
PO yang memiliki kantor pusat di Bukittinggi dan Kampung Rambutan ini mematok harga yang sangat terjangkau untuk fasilitas perjalanan yang diberikan. “Tujuan Jakarta hanya Rp 550 ribu sedangkan tujuan Medan dibanderol dengan kisaran harga Rp250-Rp325 ribu tergantung beberapa rute yang ditawarkan,” tambah Berliana.
Tercatat ada beberapa pemberhentian bagi penumpang dengan tujuan Medan. Bukittinggi/Payakumbuh/Padangpanjang-Binjai Rp 295 ribu, Batusangkar-Binjai Rp 325 ribu, Bukittinggi/Payakumbuh/Padangpanjang-Medan Rp 295 ribu, Batusangkar-Medan Rp 325 ribu, Rao/Lubuksikaping/Kota Nopang/Muarosipongi-Medan Rp 295 ribu dan Padangsidimpuan-Medan Rp 250 ribu.
“Setiap hari kita memberangkatkan 1 armada ke Jakarta dimulai pukul 07.00 dengan rute awal dari Payakumbuh-Batusangkar, keberangkatan di Bukittinggi pukul 09.00 lalu ke Solok pada pukul 11.00 yang sebelumnya menyambangi penumpang di Padang Panjang. Nantinya juga akan diberangkatkan 1 armada ke Medan setiap harinya keberangkatan pukul 11.00 dari Bukittinggi,” katanya.
PO milik pengusaha asal Bukittinggi, Riswaldi Sutan Pangeran ini adalah hasil pengembangan dari CV BR yang sebelumnya menjalankan bisnis transporter pengantaran barang menuju Jakarta dan Medan sejak tahun 2000-an silam. Peluang bisnis yang besar membuat Riswaldi melebarkan sayap ke bisnis transportasi angkutan penumpang.
Inovasi juga akan terus dilakukan. Selain bisa memesan tiket di tiga kantor pusat (Bukittinggi, Jakarta, Medan) calon penumpang juga bisa membeli tiket secara online pada aplikasi pembelian tiket Redbus atau langsung melaui agen resmi PO Pangeran terdekat.
“Nantinya juga mungkin akan kita tambah aplikasi lain untuk pembelian tiket,” jelas Berliana. Bahkan jelang bulan puasa dan lebaran ini, PO Pangeran akan lebih memaksimalkan pelayanan dan fasilitas yang sudah ada.
“Semua akan kita update pada laman resmi sosial media PO pangeran di Instagram @buspangeran dan dua sosial media lain pada Facebook dan TikTok,” ungkapnya.
Untuk informasi tambahan, PO Pangeran belum memiliki bengkel sendiri namun sudah memiliki mekanik resmi dari Mercedes Benz yang berada Bukittinggi. Selain itu untuk perawatan armada, dilakukan secara berkala di dealer resmi Mercedes Benz di Jakarta dan Bandung. (***)
Di bawah naungan PT Pangeran Aman Sukses, PO Pangeran bisa menyebut diri mereka sebagai bus dengan fasilitas luxury, namun memiliki harga yang sangat terjangkau.
Chief Executive Officer (CEO) PT Pangeran Aman Sukses, Berliana Betris mengatakan, kehadiran PO Pangeran untuk memberikan pelayanan terbaik dan pilihan bus luxury bagi masyarakat yang ingin bepergian dari dan ke Pulau Jawa.
“Saat ini kita memiliki 10 armada dengan 2 jenis bus dengan kelas yang sama yakni medium long dengan 26 seat dan big bus dengan 32 seat yang semuanya dilengkapi leg rest,” jelas Berliana kepada Padang Ekspres beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, lima bus awal yang ditawarkan PO Pangeran sebagai medium long adalah bus yang memakai sasis Mercedes Benz OF917 yang memiliki desain kekinian karena dipasangkan body type tourista double glass yang dirakit oleh Karoseri Laksana.
Kesan menarik sekaligus menonjolkan ciri khas Ranah Minang dengan gambar Jam Gadang, terpampang jelas pada body bus. Lima bus tersebut juga memiliki julukan masing-masing yang menjadi ciri khas Bukittinggi sebagai base dari bus ini.
Yakni Jam Gadang, Fort The Kock, Kelok Sikabu, Labuah Luruih dan Singgalang. Sedangkan jenis big bus yang plat kuningnya baru saja diterima pada 30 Januari ini, adalah seri terbaru rakitan Karoseri Laksana pertama yang dimiliki PO AKAP di Sumbar yang menggunakan sasis Mercedes Benz OF 1623 dibalut dengan bodi All New Discovery SR3.
“Lima julukan armada baru ini berasal dari nama-nama ciri khas beberapa kota sekitar Bukitttinggi, yakni Gunung Ameh, Pagaruyuang, Bareh Solok, Aur Kuniang dan Equator Pasaman,” sambungnya.
Kedua jenis bus tersebut, kata Berliana, sama-sama memiliki fasilitas mewah seperti adanya toilet, menghadirkan WiFi gratis bagi penumpang, menyediakan selimut dan bantal, USB charging, mini bar di bagian belakang bus serta paling baru menghadirkan lemari pendingin di area depan agar penumpang bisa menyimpan makanan dan minuman di sana.
Selain itu, armada dari PO Pangeran juga full AC, sehingga baik penumpang maupun supir tidak diperkenankan untuk merokok di area bus demi kenyamanan seluruh penumpang dari bus yang memiliki ciri khas interior dan exterior berwarna merah ini.
“Jika penumpang atau supir ingin merokok, bisa di luar bus saat istirahat di pemberhentian. Kita juga dilengkapi CCTV dan GPS untuk menambah kenyamanan penumpang,” ucap Berliana.
Sebelumnya, kata Berliana, PO Pangeran juga menawarkan camilan dan air mineral untuk menemani penumpang melewati Selat Sunda. Namun untuk saat ini, hanya akan memberikan air mineral botol saja agar harga tetap bisa terjangkau bagi calon penumpang.
Dalam perkembangannya yang belum satu tahun, bus yang berbasis di Bukittinggi ini sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Di awal kemunculan dan di beberapa momen hari libur, keterisian setiap harinya mencapai 100 persen. Di hari biasa mencapai 70-80 persen.
Kemudian, yang awalnya hanya memiliki lima bus, berkembang menjadi 10 bus. Lalu, yang awalnya hanya melayani perjalanan ke Jakarta saja, pada 1 Februari nanti perdana akan dioperasikan armada dengan tujuan Medan, Sumatera Utara.
Pemilihan Medan sebagai tujuan lain selain Jakarta adalah karena mobilitas masyarakat Sumbar yang juga banyak ke Medan. “Dalam tujuan awal dan izin bus kita memang dua kota ini, namun tentu kita lakukan pengembangan secara bertahap,” sebutnya.
“Selain nanti ke Medan, trayek kita dari Sumbar (Payakumbuh, Bukittinggi, Batusangkar, Padang Panjang dan Solok) menuju ke Jakarta di lima terminal (Poris, Pondok Pinang, Kampung Rambutan, Pulo Gebang, dan Bekasi),” lanjutnya.
PO yang memiliki kantor pusat di Bukittinggi dan Kampung Rambutan ini mematok harga yang sangat terjangkau untuk fasilitas perjalanan yang diberikan. “Tujuan Jakarta hanya Rp 550 ribu sedangkan tujuan Medan dibanderol dengan kisaran harga Rp250-Rp325 ribu tergantung beberapa rute yang ditawarkan,” tambah Berliana.
Tercatat ada beberapa pemberhentian bagi penumpang dengan tujuan Medan. Bukittinggi/Payakumbuh/Padangpanjang-Binjai Rp 295 ribu, Batusangkar-Binjai Rp 325 ribu, Bukittinggi/Payakumbuh/Padangpanjang-Medan Rp 295 ribu, Batusangkar-Medan Rp 325 ribu, Rao/Lubuksikaping/Kota Nopang/Muarosipongi-Medan Rp 295 ribu dan Padangsidimpuan-Medan Rp 250 ribu.
“Setiap hari kita memberangkatkan 1 armada ke Jakarta dimulai pukul 07.00 dengan rute awal dari Payakumbuh-Batusangkar, keberangkatan di Bukittinggi pukul 09.00 lalu ke Solok pada pukul 11.00 yang sebelumnya menyambangi penumpang di Padang Panjang. Nantinya juga akan diberangkatkan 1 armada ke Medan setiap harinya keberangkatan pukul 11.00 dari Bukittinggi,” katanya.
PO milik pengusaha asal Bukittinggi, Riswaldi Sutan Pangeran ini adalah hasil pengembangan dari CV BR yang sebelumnya menjalankan bisnis transporter pengantaran barang menuju Jakarta dan Medan sejak tahun 2000-an silam. Peluang bisnis yang besar membuat Riswaldi melebarkan sayap ke bisnis transportasi angkutan penumpang.
Inovasi juga akan terus dilakukan. Selain bisa memesan tiket di tiga kantor pusat (Bukittinggi, Jakarta, Medan) calon penumpang juga bisa membeli tiket secara online pada aplikasi pembelian tiket Redbus atau langsung melaui agen resmi PO Pangeran terdekat.
“Nantinya juga mungkin akan kita tambah aplikasi lain untuk pembelian tiket,” jelas Berliana. Bahkan jelang bulan puasa dan lebaran ini, PO Pangeran akan lebih memaksimalkan pelayanan dan fasilitas yang sudah ada.
“Semua akan kita update pada laman resmi sosial media PO pangeran di Instagram @buspangeran dan dua sosial media lain pada Facebook dan TikTok,” ungkapnya.
Untuk informasi tambahan, PO Pangeran belum memiliki bengkel sendiri namun sudah memiliki mekanik resmi dari Mercedes Benz yang berada Bukittinggi. Selain itu untuk perawatan armada, dilakukan secara berkala di dealer resmi Mercedes Benz di Jakarta dan Bandung. (***)