QBeritakan.com - Empat lokasi banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) masih terisolasi. Akibatnya, sekitar 1.430 kepala keluarga belum bisa mendapat bantuan karena akses yang terputus hingga, Senin (15/10/2018).
Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Andrinaldi didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tri Wahluyo membenarkan ada empat lokasi lagi yang masih terisolasi.
Hal itu disebabkan karena terputusnya akses menuju daerah itu karena air masih mengenangi jalan menuju daerah itu dan adanya jembatan yang putus akibat dilanda banjir.
"Informasi terakhir air masih mengenangi keempat daerah itu. Masyarakat butuh bantuan dan evakuasi," kata Tri Wahluyo, seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, empat daerah yang masih terisolasi itu adalah Jorong Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisia sebanyak 240 kepala keluarga dan Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur sebanyak 400 kepala keluarga.
Selain itu Jorong Sikabau, Kecamatan Parit Koto Balingka sebanyak 400 kepala keluarga dan Jorong Lubuk Gobing Kecamatan Ranah Batahan sebanyak 380 kepala keluarga.
Tri Waluoy menyebutkan tiga daerah tidak bisa ditempuh melalui jalur darat tetapi hanya bisa dilalui melalui jalur laut yakni Maligi, Sikilang dan Sikabau. Sedangkan Lubuk Gobing akses terputus karena jembatan penghubung ke aerah itu terputus.
"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait bagaimana menyentuh keempat daerah itu. Direncanakan Selasa (16/10) tim gabungan akan turun dan memberikan bantuan," jelasnya.
Tri menjelaskan dari data sementara hingga Senin (15/10) malam rumah yang terdampak banjir sebanyak 3.162 unit dengan 14.348 jiwa.
"Untuk kategori rumah rusak berat, ringan dan sedang saat ini masih mendata berapa pastinya," ujarnya.
Dari data sementara, rumah yang terdampak banjir Sumatera Barat sebanyak 3.162 unit dengan 14.348 jiwa.
Pihaknya saat ini terus menyalutkan berbagai bantuan kebutuhan makanan, obat-obatan, peralatan rumah tangga dan lainnya.
"Berbagai elemen ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan. Sedangkan di sejumlah titik lokasi banjir air sudah menyusut," katanya.
Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Andrinaldi didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tri Wahluyo membenarkan ada empat lokasi lagi yang masih terisolasi.
Hal itu disebabkan karena terputusnya akses menuju daerah itu karena air masih mengenangi jalan menuju daerah itu dan adanya jembatan yang putus akibat dilanda banjir.
"Informasi terakhir air masih mengenangi keempat daerah itu. Masyarakat butuh bantuan dan evakuasi," kata Tri Wahluyo, seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, empat daerah yang masih terisolasi itu adalah Jorong Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisia sebanyak 240 kepala keluarga dan Jorong Sikilang Kecamatan Sungai Aur sebanyak 400 kepala keluarga.
Selain itu Jorong Sikabau, Kecamatan Parit Koto Balingka sebanyak 400 kepala keluarga dan Jorong Lubuk Gobing Kecamatan Ranah Batahan sebanyak 380 kepala keluarga.
Tri Waluoy menyebutkan tiga daerah tidak bisa ditempuh melalui jalur darat tetapi hanya bisa dilalui melalui jalur laut yakni Maligi, Sikilang dan Sikabau. Sedangkan Lubuk Gobing akses terputus karena jembatan penghubung ke aerah itu terputus.
"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait bagaimana menyentuh keempat daerah itu. Direncanakan Selasa (16/10) tim gabungan akan turun dan memberikan bantuan," jelasnya.
Tri menjelaskan dari data sementara hingga Senin (15/10) malam rumah yang terdampak banjir sebanyak 3.162 unit dengan 14.348 jiwa.
"Untuk kategori rumah rusak berat, ringan dan sedang saat ini masih mendata berapa pastinya," ujarnya.
Dari data sementara, rumah yang terdampak banjir Sumatera Barat sebanyak 3.162 unit dengan 14.348 jiwa.
Pihaknya saat ini terus menyalutkan berbagai bantuan kebutuhan makanan, obat-obatan, peralatan rumah tangga dan lainnya.
"Berbagai elemen ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan. Sedangkan di sejumlah titik lokasi banjir air sudah menyusut," katanya.