QBeritakan.com - Sebuah cuitan yang kontroversial di media sosial mencuat setelah Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berbagi ucapan selamat kepada Putri Ariani.
Putri Ariani, merupakan seorang peserta dalam ajang American Got Talent yang memiliki disabilitas penglihatan. Cuitan tersebut menjadi sorotan publik karena dianggap tidak sensitif terhadap kondisi Putri Ariani.
Cuitan tersebut awalnya diunggah oleh akun @ARSIPAJA dengan verifikasi centang biru, merupakan akun yang menyimpan jejak digital.
Cuitan tersebut memiliki caption "Semoga apa pak?" dan mengaitkan dengan cuitan Sandiaga Uno yang sebelumnya telah dihapus dari akun pribadinya @sandiuno. Tautan menuju cuitan Sandiaga juga disertakan dalam unggahan tersebut.
Isu yang menjadi perhatian adalah ucapan selamat yang ditulis oleh Sandiaga Uno kepada Putri Ariani dalam cuitannya.
Ia menulis, "Putri, semoga kamu melihat postingan ini," meskipun jelas bahwa Putri Ariani adalah seorang pengidap difabel tuna netra yang tidak dapat melihat atau membaca cuitan tersebut.
Unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 990,1 ribu views, 1.847 retweet, 501 quotes, 7.251 likes, dan 255 bookmarks. Jumlah interaksi yang tinggi menunjukkan bahwa cuitan ini memicu reaksi dan diskusi di kalangan netizen.
Banyak komentar netizen yang muncul sebagai respons terhadap cuitan tersebut. Akun dengan verifikasi centang biru @gov*** menulis, "dark joke," yang mengisyaratkan bahwa cuitan tersebut terkesan kurang sensitif dan mengandung unsur lelucon yang tidak pantas.
Selain itu, beberapa netizen juga menyampaikan pendapat mereka. Akun @saan*** menyindir dengan mengatakan, "Wkwkwkwk...padahal perginya daftarny sndiri.. latihannya sndiri.. Strugglenya sendiri..beli bajunya sndiri.. udah sukses.. di jilat dong.. Coba waktu masih berproses..di support ga?..Mau panen tapi ga mau nanem? Ga mau kerja? Lgsg mau panen..wkkwwkw."
Komentar ini menyoroti bahwa Putri Ariani telah mencapai kesuksesan dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri, tanpa bantuan pemerintah.
Netizen lainnya, seperti akun @shirois*** dan @ILHAM***, juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap cuitan Sandiaga dan mencoba menarik perbandingan dengan konteks lain.
Perbandingan yang dimaksud adalah jejak digital Ridwan Kamil, saat mengkampanyekan jalan kaki, di belakang orang difabel di kursi roda.
Sementara akun @Rajin_Nonton menyimpulkan dengan humor, "udah dihapus aja tweetnya wkwkwkwk."
Kontroversi yang timbul dari cuitan Sandiaga Uno menunjukkan pentingnya kepekaan dan pengertian terhadap individu dengan disabilitas serta kebijakan komunikasi yang bertanggung jawab di media sosial.
Hal ini juga mengingatkan kita bahwa pernyataan yang diunggah di platform publik dapat dengan cepat menyebar dan berdampak pada persepsi masyarakat.
Hingga saat ini, Sandiaga Uno belum memberikan tanggapan atau klarifikasi lebih lanjut terkait cuitannya yang kontroversial.***
Putri Ariani, merupakan seorang peserta dalam ajang American Got Talent yang memiliki disabilitas penglihatan. Cuitan tersebut menjadi sorotan publik karena dianggap tidak sensitif terhadap kondisi Putri Ariani.
Cuitan tersebut awalnya diunggah oleh akun @ARSIPAJA dengan verifikasi centang biru, merupakan akun yang menyimpan jejak digital.
Cuitan tersebut memiliki caption "Semoga apa pak?" dan mengaitkan dengan cuitan Sandiaga Uno yang sebelumnya telah dihapus dari akun pribadinya @sandiuno. Tautan menuju cuitan Sandiaga juga disertakan dalam unggahan tersebut.
Isu yang menjadi perhatian adalah ucapan selamat yang ditulis oleh Sandiaga Uno kepada Putri Ariani dalam cuitannya.
Ia menulis, "Putri, semoga kamu melihat postingan ini," meskipun jelas bahwa Putri Ariani adalah seorang pengidap difabel tuna netra yang tidak dapat melihat atau membaca cuitan tersebut.
Unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 990,1 ribu views, 1.847 retweet, 501 quotes, 7.251 likes, dan 255 bookmarks. Jumlah interaksi yang tinggi menunjukkan bahwa cuitan ini memicu reaksi dan diskusi di kalangan netizen.
Banyak komentar netizen yang muncul sebagai respons terhadap cuitan tersebut. Akun dengan verifikasi centang biru @gov*** menulis, "dark joke," yang mengisyaratkan bahwa cuitan tersebut terkesan kurang sensitif dan mengandung unsur lelucon yang tidak pantas.
Selain itu, beberapa netizen juga menyampaikan pendapat mereka. Akun @saan*** menyindir dengan mengatakan, "Wkwkwkwk...padahal perginya daftarny sndiri.. latihannya sndiri.. Strugglenya sendiri..beli bajunya sndiri.. udah sukses.. di jilat dong.. Coba waktu masih berproses..di support ga?..Mau panen tapi ga mau nanem? Ga mau kerja? Lgsg mau panen..wkkwwkw."
Komentar ini menyoroti bahwa Putri Ariani telah mencapai kesuksesan dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri, tanpa bantuan pemerintah.
Netizen lainnya, seperti akun @shirois*** dan @ILHAM***, juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap cuitan Sandiaga dan mencoba menarik perbandingan dengan konteks lain.
Perbandingan yang dimaksud adalah jejak digital Ridwan Kamil, saat mengkampanyekan jalan kaki, di belakang orang difabel di kursi roda.
Sementara akun @Rajin_Nonton menyimpulkan dengan humor, "udah dihapus aja tweetnya wkwkwkwk."
Kontroversi yang timbul dari cuitan Sandiaga Uno menunjukkan pentingnya kepekaan dan pengertian terhadap individu dengan disabilitas serta kebijakan komunikasi yang bertanggung jawab di media sosial.
Hal ini juga mengingatkan kita bahwa pernyataan yang diunggah di platform publik dapat dengan cepat menyebar dan berdampak pada persepsi masyarakat.
Hingga saat ini, Sandiaga Uno belum memberikan tanggapan atau klarifikasi lebih lanjut terkait cuitannya yang kontroversial.***