Bukit Tinggi, QBeritakan.com - Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Bukittinggi, merupakan pusat rehabilitasi narkoba yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial, telah mengungkap dugaan kasus perbuatan incest antara seorang ibu dan anaknya.
Ketua IPWL, Sukendra, menjelaskan bahwa kasus ini dimulai ketika seorang pria berusia sekitar 28 tahun meminta rehabilitasi narkoba selama tujuh bulan di institusi tersebut.
Pria tersebut telah lama mengalami kecanduan narkotika, terutama dengan mengisap lem, yang mengakibatkan gangguan kesehatan mental yang serius.
Melalui berulang kali melakukan asesmen, terungkap bahwa pelaku juga memiliki kecanduan seks, terutama dengan ibunya sendiri.
Namun, pihak keluarga, terutama ibu pelaku, belum memberikan keterangan mengenai kasus inces tersebut.
Saat ini, pelaku masih berada dalam proses karantina di IPWL dan belum menunjukkan perbaikan yang signifikan baik dari segi fisik maupun mental.
Sukendra memberikan apresiasi atas langkah Wali Kota Bukittinggi yang berani mengungkapkan adanya kasus kerawanan sosial di wilayah tersebut.
Dia berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan konkret terkait dengan kasus ini. Selain itu, kasus ini juga menjadi bukti nyata akan dampak buruk narkoba terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.
Ketua IPWL, Sukendra, menjelaskan bahwa kasus ini dimulai ketika seorang pria berusia sekitar 28 tahun meminta rehabilitasi narkoba selama tujuh bulan di institusi tersebut.
Pria tersebut telah lama mengalami kecanduan narkotika, terutama dengan mengisap lem, yang mengakibatkan gangguan kesehatan mental yang serius.
Melalui berulang kali melakukan asesmen, terungkap bahwa pelaku juga memiliki kecanduan seks, terutama dengan ibunya sendiri.
Namun, pihak keluarga, terutama ibu pelaku, belum memberikan keterangan mengenai kasus inces tersebut.
Saat ini, pelaku masih berada dalam proses karantina di IPWL dan belum menunjukkan perbaikan yang signifikan baik dari segi fisik maupun mental.
Sukendra memberikan apresiasi atas langkah Wali Kota Bukittinggi yang berani mengungkapkan adanya kasus kerawanan sosial di wilayah tersebut.
Dia berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan konkret terkait dengan kasus ini. Selain itu, kasus ini juga menjadi bukti nyata akan dampak buruk narkoba terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.