QBeritakan.com - Ketua BEM Universitas Indonesia, Melki Sedek Huang dapat banjir serangan caci maki umpatan di media sosial buntut omongannya soal Presiden Jokowi.
Ketua BEM UI itu viral karena nantangin Presiden Jokowi mau akhiri kekuasaan dengan baik atau mau akhiri kekuasaan dengan berdarah-darah.
Kata Ketua BEM UI itu, mau turun dengan baik atau berdarah darah itu tergantung Jokowi, sejauh mana bisa menjamin kualitas kehidupan demokrasi.
Nah kena serangan caci maki umpatan di media sosial, Ketua BEM UI itu mengeluh tapi siap ladeni dengan bertarung.
Melki Sedek Huang menunjukkan serangan norifikasi di Instagram dia yang berupa caci maki umpatan kepadanya.
Ketua BEM UI itu ngeluh dengan serangan ngataian pribadinya itu. Seharusnya pikiran dan gagasan dibalas dong dengan hal serupa, bukan caci maki begini.
"Contoh ketidakdewasaan dalam berdemokrasi. Harusnya di negeri besar yang demokratis, argumentasi dibalas dengan argumentasi, naasi, dan gagasan, Bukan cacai maki dan umpataan," tulis Melki di stories Instagramnya, dikutip Jumat 23 Juni 2023.
Kena serangan caci maki dan umparan sadis di media sosial. Ketua BEM UI itu tegaskan tak akan menjilat ludahnya sendiri soal ucapan soal Jokowi.
"Saya tidak akan menarik mundur ucapan saya yang bsia dipertanggungjaabkan. Kontak saya dan ruang BEM UI terbuka setiap saat untuk siapa pun yang mau bertarung gagasan. Ditunggu!" tulis Melki.
Sebelumnya Ketua BEM UI viral mengatakan harusnya Jokowi membalas surat sejuta maklumat yang dikirimkan rakyat.
Bukan hanya dijawab surat itu, tapi juga dimaknai mendalam dan melaksanakan solusi apa yang jadi aspirasi dalam surat itu.
Ketua BEM UI itu menjawab soal yakin nggak sih surat maklumat itu nggak akan dijawab oleh Presiden Jokowi.
"Jadi begini Presiden Jokowi ini kan sudah akan memasuki tahun ke-9, tahun ke depan nanti ini adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah gitu," katanya.(*)
Ketua BEM UI itu viral karena nantangin Presiden Jokowi mau akhiri kekuasaan dengan baik atau mau akhiri kekuasaan dengan berdarah-darah.
Kata Ketua BEM UI itu, mau turun dengan baik atau berdarah darah itu tergantung Jokowi, sejauh mana bisa menjamin kualitas kehidupan demokrasi.
Nah kena serangan caci maki umpatan di media sosial, Ketua BEM UI itu mengeluh tapi siap ladeni dengan bertarung.
Melki Sedek Huang menunjukkan serangan norifikasi di Instagram dia yang berupa caci maki umpatan kepadanya.
Ketua BEM UI itu ngeluh dengan serangan ngataian pribadinya itu. Seharusnya pikiran dan gagasan dibalas dong dengan hal serupa, bukan caci maki begini.
"Contoh ketidakdewasaan dalam berdemokrasi. Harusnya di negeri besar yang demokratis, argumentasi dibalas dengan argumentasi, naasi, dan gagasan, Bukan cacai maki dan umpataan," tulis Melki di stories Instagramnya, dikutip Jumat 23 Juni 2023.
Kena serangan caci maki dan umparan sadis di media sosial. Ketua BEM UI itu tegaskan tak akan menjilat ludahnya sendiri soal ucapan soal Jokowi.
"Saya tidak akan menarik mundur ucapan saya yang bsia dipertanggungjaabkan. Kontak saya dan ruang BEM UI terbuka setiap saat untuk siapa pun yang mau bertarung gagasan. Ditunggu!" tulis Melki.
Sebelumnya Ketua BEM UI viral mengatakan harusnya Jokowi membalas surat sejuta maklumat yang dikirimkan rakyat.
Bukan hanya dijawab surat itu, tapi juga dimaknai mendalam dan melaksanakan solusi apa yang jadi aspirasi dalam surat itu.
Ketua BEM UI itu menjawab soal yakin nggak sih surat maklumat itu nggak akan dijawab oleh Presiden Jokowi.
"Jadi begini Presiden Jokowi ini kan sudah akan memasuki tahun ke-9, tahun ke depan nanti ini adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah gitu," katanya.(*)