QBeritakan.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang mencatat terdapat 114 anak di daerah setempat menderita penyakit Tuberkulosis atau TBC pada 2023. Lingkungan rumah yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab anak-anak rentan terserang TBC.
"Ada 114 kasus anak-anak menderita TBC. Penderita TBC di dominasi usia 0 hingga 4 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Fathoni, Sabtu, 10 Juni 2023.
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis itu, kata dia, rentan menyerang anak-anak karena memiliki daya tahan tubuh rendah, mengalami gizi buruk, ventilasi rumah yang kurang baik, dan lingkungan kurang sehat. "Anak-anak juga rentan tertular karena hidup dan tinggal bersama dengan penderita TBC yang tidak diobati," katanya.
Dia menjelaskan, anak-anak yang terinfeksi penyakit menular ini secara umum hampir memiliki gejala yang sama dengan orang dewasa seperti batuk terus menerus hingga dua pekan, berkeringat di malam hari, hilang nafsu makan, berat badan turun drastis, dan demam.
"Jika mendapati anak-anak dengan gejala seperti itu, para orang tua dapat segera memeriksakan buah hatinya ke Puskesmas terdekat. Pengobatan TBC di Puskesmas di seluruh Pelayanan Kesehatan Kabupaten Tulangbawang secara gratis," ujar dia.
Fathoni menjelaskan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC pada anak seperti pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) pada bayi baru lahir, pemberian obat pencegahan TBC dari penderita lain, dan pemberian makanan yang sehat dan bergizi. "Upayakan menjaga lingkungan rumah atau tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab, dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah," ujar Fathoni.
"Ada 114 kasus anak-anak menderita TBC. Penderita TBC di dominasi usia 0 hingga 4 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Fathoni, Sabtu, 10 Juni 2023.
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis itu, kata dia, rentan menyerang anak-anak karena memiliki daya tahan tubuh rendah, mengalami gizi buruk, ventilasi rumah yang kurang baik, dan lingkungan kurang sehat. "Anak-anak juga rentan tertular karena hidup dan tinggal bersama dengan penderita TBC yang tidak diobati," katanya.
Dia menjelaskan, anak-anak yang terinfeksi penyakit menular ini secara umum hampir memiliki gejala yang sama dengan orang dewasa seperti batuk terus menerus hingga dua pekan, berkeringat di malam hari, hilang nafsu makan, berat badan turun drastis, dan demam.
"Jika mendapati anak-anak dengan gejala seperti itu, para orang tua dapat segera memeriksakan buah hatinya ke Puskesmas terdekat. Pengobatan TBC di Puskesmas di seluruh Pelayanan Kesehatan Kabupaten Tulangbawang secara gratis," ujar dia.
Fathoni menjelaskan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC pada anak seperti pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) pada bayi baru lahir, pemberian obat pencegahan TBC dari penderita lain, dan pemberian makanan yang sehat dan bergizi. "Upayakan menjaga lingkungan rumah atau tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab, dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah," ujar Fathoni.