QBeritakan.com - Persoalan dasar politik suksesi Indonesia kini: lumbung calon pemimpin bangsa tak banyak isinya. Karena disumbat ketat parpol yg ada yg memposisikan diri sbg penentu. Dan mereka ini makin mengkonsolidasikan kekuasaan mereka.
Itu sebabnya Presiden Jokowi “cawe-cawe”. Itu caranya melonggarkan cengkeraman parpol dlm menentukan bacapres.
Tapi tak mudah. Salah satu paradoks Reformasi: kita menumbangkan kediktaturan, tapi membangun sistem kepartaian yg oligarkis, yg dikuasai juragan2 partai dan tak peduli bhw parpol dan DPR adalah lembaga yg paling tak dipercayai rakyat, menurut sebuah pengumpulan pendapat bbrp waktu yg lalu.
Tapi Presiden Jokowi yangg tak punya kuasa atas partai yang ada punya kesulitan di dalam mengubah kekuasaan Parpol dan DPR. Padahal dia sangat dipercaya rakyat: rating kepuasan thdnya di sekitar 80%.
Goenawan Mohamad