QBeritakan.com - Deklarasi relawan untuk Ganjar Pranowo di Lampung yang diduga melibatkan guru dan siswa sekolah dasar yang digelar di halaman sekolah kian viral. Kabar yang berasal unggahan akun Twitter @PartaiSocmed itu terus mendapatkan sorotan publik.
Untuk diketahui, postingan tersebut menggunggah empat foto acara yang sedang berlangsung. Kegiatan bertajuk deklarasi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo itu berlangsung di halaman Sekolah Islam Terpadu Insan Taqwa, Dusun Bangun Rejo, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Postingan itu lengkap dengan keterangan acara pendukungan capres tidak melibatkan anak-anak dan lingkungan pendidikan.
"Tolong, urusan dukung mendukung copras-capres jangan melibatkan sekolah dan anak-anak SD. Sudah gitu guru-gurunya dipaksa jadi panitia tanpa diberi makan dan minum sama sekali pula," tulis akun tersebut, dikutip Lampost.co, Senin, 5 Juni 2023.
Dalam dua hari unggahan itu di Twitter terdapat 2.798 akun yang melakukan retweets dan 452 komentar.
Netizen yang mengomentari postingan itu menunjukkan sikap terkejut dan tanggapan negatif, seperti dari akun @Dhibramn menulis “Mereka menutup mata pura² gak tahu aturang apa sengaja menabrak demi jagoannyq...NORAK ????”
“Ini sih gila DEKLARASI CALON PRESIDEN @ganjarpranowo. DI LAMPUNG melibatkan Anak anak SD dan salah 1 sekolah Di LAMPUNG.....Tapi gua rasa bakal lolos SANKSI dari @bawaslu_RI karna Selain ANIES BASWEDAN Bawaslu Tidak akan Memberi SANKSI ATAU TEGURAN.....,” kata Catatan_AliNew.
Jabo Merdeka: Ganjar kampanye
Y Ruhiyat: "Brutal" !!!!! Anak sekolah aja dikampanyein, srudak-sruduk sdh panik...
Tanggapan Bawaslu
Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Lampung, Selatan Ahmad Sahlan, menjelaskan pihaknya tengah mengusut dugaan pelanggaran atas pelibatan lingkungan pendidikan untuk kampanye itu.
“Kami juga menginstruksikan Panwaslu setempat menggali informasi sebanyak-banyaknya, demi menentukan apakah benar kejadian tersebut,” kata Ahmad, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin, 5 Juni 2023.
Namun, dia mengaku penyelidikan dugaan pelanggaran tersebut itu terbentur kendala. Salah satunya, soal keakuratan informasi awal dan jejak digital kegiatan itu.
“Kami harus memastikan pelanggaran yang dipradugakan pada kejadian itu benar terjadi,” ujar dia.
Selain itu, sejumlah guru yang menjadi panitia dalam acara tersebut mendapatkan panggilan Bawaslu untuk klarifikasi.
Untuk diketahui, postingan tersebut menggunggah empat foto acara yang sedang berlangsung. Kegiatan bertajuk deklarasi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo itu berlangsung di halaman Sekolah Islam Terpadu Insan Taqwa, Dusun Bangun Rejo, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Postingan itu lengkap dengan keterangan acara pendukungan capres tidak melibatkan anak-anak dan lingkungan pendidikan.
"Tolong, urusan dukung mendukung copras-capres jangan melibatkan sekolah dan anak-anak SD. Sudah gitu guru-gurunya dipaksa jadi panitia tanpa diberi makan dan minum sama sekali pula," tulis akun tersebut, dikutip Lampost.co, Senin, 5 Juni 2023.
Dalam dua hari unggahan itu di Twitter terdapat 2.798 akun yang melakukan retweets dan 452 komentar.
Netizen yang mengomentari postingan itu menunjukkan sikap terkejut dan tanggapan negatif, seperti dari akun @Dhibramn menulis “Mereka menutup mata pura² gak tahu aturang apa sengaja menabrak demi jagoannyq...NORAK ????”
“Ini sih gila DEKLARASI CALON PRESIDEN @ganjarpranowo. DI LAMPUNG melibatkan Anak anak SD dan salah 1 sekolah Di LAMPUNG.....Tapi gua rasa bakal lolos SANKSI dari @bawaslu_RI karna Selain ANIES BASWEDAN Bawaslu Tidak akan Memberi SANKSI ATAU TEGURAN.....,” kata Catatan_AliNew.
Jabo Merdeka: Ganjar kampanye
Y Ruhiyat: "Brutal" !!!!! Anak sekolah aja dikampanyein, srudak-sruduk sdh panik...
Tanggapan Bawaslu
Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Lampung, Selatan Ahmad Sahlan, menjelaskan pihaknya tengah mengusut dugaan pelanggaran atas pelibatan lingkungan pendidikan untuk kampanye itu.
“Kami juga menginstruksikan Panwaslu setempat menggali informasi sebanyak-banyaknya, demi menentukan apakah benar kejadian tersebut,” kata Ahmad, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin, 5 Juni 2023.
Namun, dia mengaku penyelidikan dugaan pelanggaran tersebut itu terbentur kendala. Salah satunya, soal keakuratan informasi awal dan jejak digital kegiatan itu.
“Kami harus memastikan pelanggaran yang dipradugakan pada kejadian itu benar terjadi,” ujar dia.
Selain itu, sejumlah guru yang menjadi panitia dalam acara tersebut mendapatkan panggilan Bawaslu untuk klarifikasi.
