QBeritakan.com - Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Bukan sekedar satelit biasa, jika berhasil mencapai orbit, Satria-1 menjadi satelit terbesar di Asia dan ke-5 di dunia.
Plt Dirut Bakti Kominfo Arief Arief Tri Hardiyanto mengungkapkan bahwa Satria-1 ini merupakan satelit multifungsi milik Pemerintah Indonesia berteknologi very high throughput satellite atau VHTS yang diharapkan dapat menyalurkan internet dengan kapasitas setara 150 Gbps.
"Satelit ini akan menjadi terbesar di Asia atau nomor lima di dunia dari sisi kapasitas untuk kelas di atas 100 Gbps" ujarnya di Orlando, AS, Sabtu (18/6) waktu setempat.
Kapasitas satelit yang jumbo itu akan dimanfaatkan Pemerintah Indonesia untuk menghadirkan akses layanan internet di wilayah pelosok, tepat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Yang tidak dapat terjangkau dengan jaringan teresterial, seperti BTS, microwave, maupun serat optik," ucapnya menambahkan.
Satelit Satria-1 diharapkan dapat menjangkau hingga 50 ribu titik layanan fasilitas publik di seluruh Indonesia, seperti sektor sekolah, puskesmas, kantor pemerintah daerah, sektor keamanan TNI dan Polri di perbatasan.
Arief mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima dari SpaceX, jadwal peluncuran satelit Satria-1 masih sesuai jadwal, yakni pada tanggal 18 Juni 2023 pukul 18.04 waktu setempat atau 19 Juni 2023 pukul 05.05 waktu Indonesia bagian barat.
"Sampai dengan saat ini dapat kami sampaikan bahwa jadwal tersebut masih on schedule atau belum ada indikasi untuk bergeser dan kita sangat berharap dalam detik demi detik semua ini cuaca tetap kondusif untuk peluncuran dapat dilaksanakan sesuai jadwalnya," tutur Arief.
Satelit Satria-1 dijadwalkan akan meluncur ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur pukul 18.04 pada 18 Juni 2023 waktu Florida, AS, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Plt Dirut Bakti Kominfo Arief Arief Tri Hardiyanto mengungkapkan bahwa Satria-1 ini merupakan satelit multifungsi milik Pemerintah Indonesia berteknologi very high throughput satellite atau VHTS yang diharapkan dapat menyalurkan internet dengan kapasitas setara 150 Gbps.
"Satelit ini akan menjadi terbesar di Asia atau nomor lima di dunia dari sisi kapasitas untuk kelas di atas 100 Gbps" ujarnya di Orlando, AS, Sabtu (18/6) waktu setempat.
Kapasitas satelit yang jumbo itu akan dimanfaatkan Pemerintah Indonesia untuk menghadirkan akses layanan internet di wilayah pelosok, tepat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Yang tidak dapat terjangkau dengan jaringan teresterial, seperti BTS, microwave, maupun serat optik," ucapnya menambahkan.
Satelit Satria-1 diharapkan dapat menjangkau hingga 50 ribu titik layanan fasilitas publik di seluruh Indonesia, seperti sektor sekolah, puskesmas, kantor pemerintah daerah, sektor keamanan TNI dan Polri di perbatasan.
Arief mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima dari SpaceX, jadwal peluncuran satelit Satria-1 masih sesuai jadwal, yakni pada tanggal 18 Juni 2023 pukul 18.04 waktu setempat atau 19 Juni 2023 pukul 05.05 waktu Indonesia bagian barat.
"Sampai dengan saat ini dapat kami sampaikan bahwa jadwal tersebut masih on schedule atau belum ada indikasi untuk bergeser dan kita sangat berharap dalam detik demi detik semua ini cuaca tetap kondusif untuk peluncuran dapat dilaksanakan sesuai jadwalnya," tutur Arief.
Satelit Satria-1 dijadwalkan akan meluncur ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur pukul 18.04 pada 18 Juni 2023 waktu Florida, AS, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.