QBeritakan.com - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu memprediksi Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua calon, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Sementara itu, menurut Adian bakal calon presiden lainnya, Anies Baswedan tak akan menjadi peserta dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
Adian mengatakan hal itu berdasar hitung-hitngan dirinya terkait kemungkinan suara Anies tergerus sejak awal.
"Akan ada bacalon [bakal calon], bacapres yang suaranya tergerus habis," kata Adian saat ditanya apakah Pilpres hanya akan diikuti dua atau tiga paslon, di Jakarta, Sabtu (24/6).
Adian kemudian dikonfirmasi lagi jika sosok bakal calon tersebut adalah Anies.
"Sepertinya iya," jawab Adian singkat.
Menurut Adian, suara Anies sebelum Pilpres sudah tergerus dan kembali ke suara pemilik asal, yakni Ganjar dan Prabowo. Menurut dia hal ini tak lepas dari endorse yang dilakukan Jokowi kepada kedua calon tersebut.
"Ada sebagian kembali ke Prabowo. Ada sebagian kembali ke Ganjar yang memang bagian dari suara Jokowi kemarin," ungkap dia.
"Makanya Jokowi sekarang ke Ganjar, besok ke Prabowo. Sekarang ke Ganjar, besok Prabowo. Suaranya balik lagi, balik lagi, balik lagi, balik lagi," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Adian juga membantah bahwa prediksinya ini berkaitan dengan mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bermimpi naik kereta bersama Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku menaiki kereta Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menyebut tiket perjalanan kereta itu dibayari Presiden yang terpilih pada Pilpres 2024.
Mulanya ia mengaku dijemput Jokowi di kediamannya di Cikeas untuk selanjutnya menjemput Megawati di kediamannya sebelum mereka bertiga ke Stasiun Gambir. Sampai di Gambir, SBY melihat Presiden ke-8 RI sudah menunggu dan menyerahkan tiket kereta.
SBY mengatakan mimpinya itu tepat sehari usai pertemuan elite Partai Demokrat yang diwakili Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan PDIP yang dipimpin oleh Puan Maharani di Senayan, Minggu (18/6).
Usai pertemuan antara AHY dan Puan serta mimpi SBY tersebut, nasib Anies maju dalam Pilpres 2024 jadi sorotan. Pasalnya, Demokrat merupakan salah satu partai koalisi pengusung Anies bersama NasDem dan PKS.
"Gini ya. Kalau gue tuh lebih percaya pada perhitungan dan kalkulasi daripada sibuk menafsirkan mimpi. Kalau gue begitu," kata Adian.
"Bahwa SBY boleh bermimpi itu hak dia, tapi gue lebih suka pada kalkulasi daripada menafsirkan mimpi," lanjutnya.
(*)
Sementara itu, menurut Adian bakal calon presiden lainnya, Anies Baswedan tak akan menjadi peserta dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
Adian mengatakan hal itu berdasar hitung-hitngan dirinya terkait kemungkinan suara Anies tergerus sejak awal.
"Akan ada bacalon [bakal calon], bacapres yang suaranya tergerus habis," kata Adian saat ditanya apakah Pilpres hanya akan diikuti dua atau tiga paslon, di Jakarta, Sabtu (24/6).
Adian kemudian dikonfirmasi lagi jika sosok bakal calon tersebut adalah Anies.
"Sepertinya iya," jawab Adian singkat.
Menurut Adian, suara Anies sebelum Pilpres sudah tergerus dan kembali ke suara pemilik asal, yakni Ganjar dan Prabowo. Menurut dia hal ini tak lepas dari endorse yang dilakukan Jokowi kepada kedua calon tersebut.
"Ada sebagian kembali ke Prabowo. Ada sebagian kembali ke Ganjar yang memang bagian dari suara Jokowi kemarin," ungkap dia.
"Makanya Jokowi sekarang ke Ganjar, besok ke Prabowo. Sekarang ke Ganjar, besok Prabowo. Suaranya balik lagi, balik lagi, balik lagi, balik lagi," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Adian juga membantah bahwa prediksinya ini berkaitan dengan mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bermimpi naik kereta bersama Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku menaiki kereta Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menyebut tiket perjalanan kereta itu dibayari Presiden yang terpilih pada Pilpres 2024.
Mulanya ia mengaku dijemput Jokowi di kediamannya di Cikeas untuk selanjutnya menjemput Megawati di kediamannya sebelum mereka bertiga ke Stasiun Gambir. Sampai di Gambir, SBY melihat Presiden ke-8 RI sudah menunggu dan menyerahkan tiket kereta.
SBY mengatakan mimpinya itu tepat sehari usai pertemuan elite Partai Demokrat yang diwakili Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan PDIP yang dipimpin oleh Puan Maharani di Senayan, Minggu (18/6).
Usai pertemuan antara AHY dan Puan serta mimpi SBY tersebut, nasib Anies maju dalam Pilpres 2024 jadi sorotan. Pasalnya, Demokrat merupakan salah satu partai koalisi pengusung Anies bersama NasDem dan PKS.
"Gini ya. Kalau gue tuh lebih percaya pada perhitungan dan kalkulasi daripada sibuk menafsirkan mimpi. Kalau gue begitu," kata Adian.
"Bahwa SBY boleh bermimpi itu hak dia, tapi gue lebih suka pada kalkulasi daripada menafsirkan mimpi," lanjutnya.
(*)