QBeritakan.com - Mantan Wamenkumham Denny Indrayana berkali-kali menyebut aksi "pencopetan" yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam dua hari terakhir, setidaknya Denny Indrayana menyebut Moeldoko mencopet Partai Demokrat.
"PK Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dari Partai Demokrat, diduga ditukar dengan kasus korupsi mafia peradilan di MA. Jika Demokrat berhasil "dicopet", istilah Gus Romi PPP, maka pencapresan Anies Baswedan hampir pasti gagal," kata Denny Indrayana lewat akun twitternya @denyindrayana, Minggu, 28 Mei 2023.
Kemudian Denny Indrayana tiba-tiba menyindir ada pihak tertentu yang membiarkan para menteri mengkriminalisasi pejuang HAM. Ia lalu menambahkan dengan isu Moeldoko mencopet Partai Demokrat.
"Menteri-menterinya dibiarkan mengkriminalisasi pejuang HAM dan keadilan. Kepala Staf Presidennya Moeldoko, dibiarkan "mencopet" - istilah Romi PPP- Partai Demokrat. Lawan! Salam Integritas, Denny Indrayana," cuit Denny Indrayana, Senin, 29 Mei 2023.
Beberapa jam kemudian, ia kembali menggaungkan atau menggoreng isu yang sama. Ia khawatir isu Moeldoko mencopet Partai Demokrat yang kini di bawah komando Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kenyataan.
"Jangan pula tuduhan "pencopetan" Partai Demokrat oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko, melalui PK di MA, menjadi kenyataan. Bukan hanya merusak kerusakan partai, tapi juga menjegal bacapres Anies Baswedan, karena perlawanan kekuasaan Istana. Amat buruk buat demokrasi kita," tegas Denny Indrayana.
Seperti diketahui, Partai Demokrat tengah menghadapi gugatan di Mahkamah Agung. Pihak Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali terkait sengketa kepengurusan DPP Demokrat. (*)
