QBeritakan.com - Bila masih ingat bahwa pada Desember 2021 lalu Warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengirim satu truk buah jeruk kepada Presiden Jokowi, agar jalan yang berada di desanya yang sudah terlalu lama rusak parah bisa diperbaiki.
Benar saja jalan tersebut kemudian diperbaiki hingga mulus oleh Kementerian PUPR, walau sejatinya jalan tersebut merupakan katagori kabupaten/kota yang murni menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah setempat.
Bahkan Presiden Jokowi pun menyempatkan berkunjung langsung ke perkebunan jeruk guna mendukung pertanian di Tanah Karo, agar bisa meningkatkan perekonomian daerah. Lalu apakah hanya di Tanah Karo saja yang rusak?
Beberapa yang mudik sempat berkeluh kesah tentang kondisi jalan yang rusak berat. Bahkan tak sedikit dari mereka yang kemudian unggah keadaan tersebut di media sosial. Namun para kepala daerah ini nampaknya pada cuex bebex.
Setelah melihat apa yang terjadi di Lampung, nyata benar bahwa banyak kepala daerah yang benar-benar tidak peduli dengan infrastruktur yang sejatinya untuk mendukung mobilitas yang bermuara pada perekonomian daerah.
Karenanya Presiden Jokowi mempersilakan kepada warga masyarakat Indonesia untuk melaporkan jalan yang rusak lewat akun media sosial Presiden Jokowi atau Kementerian PUPR beserta buktinya, agar bisa segera diperbaiki.
Memang dengan begitu muncul pertanyaan, lalu buat apa ada kepala daerah bila akhirnya harus pemerintah pusat yang menanganinya. Karenanya ini harus bisa dijadikan pelajaran saat Pilkada agar tidak lagi asal pilih pemimpin.
Sebab tidak sedikit dari mereka yang maju di Pilkada bukan atas dasar integritasnya yang mumpuni, tapi semata hanya sekadar ambisi kekuasaan yang modalnya hanya seperti ini :
https://youtu.be/QkkMYN4Ieyk
"Ayo lapor mumpung presidennya masih Pakde Jokowi, karena presiden berikut-berikutnya belum tahu seperti apa tingkat kepeduliannya."
Salam NKRI Gemilang
Wahyu Sutono
Salam NKRI Gemilang
Wahyu Sutono
