QBeritakan.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, mengaku bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini mengalami ketegangan.
Hal ini dikarenakan sejumlah peristiwa kontroversial yang terjadi, termasuk cekcok panas dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, serta ancaman dan insiden meja bergerak yang dipisahkan oleh Panda Nababan.
Adian Napitupulu menyatakan bahwa sejak peristiwa-peristiwa tersebut, ia tidak bertemu dengan Presiden Jokowi selama 10 bulan.
Ia juga menduga bahwa ada pihak-pihak di lingkaran Istana yang dengan sengaja memblokir aksesnya ke Jokowi. Meskipun begitu, Adian mengaku bahwa sebelumnya ia sering bertemu dengan Jokowi secara rutin setiap tiga bulan untuk membahas berbagai persoalan.
Salah satu hal yang menjadi pemicu renggangnya hubungan antara Adian dan Jokowi adalah keluhan Luhut terhadap Adian yang sering membawa masalah ke Presiden.
Meskipun hubungan dengan Jokowi kini renggang, Adian menyatakan bahwa ia tidak menyesali sikapnya saat itu.
"Dalam situasi yang sama, saya akan melakukan hal yang sama. Saya tidak peduli. Namun, selama ini kita bisa berbicara dengan Jokowi tentang apapun, dia selalu mendengarkan, dan langsung mengambil tindakan saat itu juga," ujar Adian, Selasa 30 mei 2023
Adian juga membeberkan kritik terakhirnya kepada Presiden Jokowi yang terjadi pada Juli 2022 lalu.
Menurut Adian, saat itu Jokowi terlalu baik dengan lawan politiknya. Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi telah membiayai lawan politiknya sendiri dalam rentang waktu 2014-2019.
Politisasi PDI-P Menambahkan bahwa Bapak memberikan banyak kesempatan, tetapi kurang memikirkan orang-orang yang berjuang untuk beliau, teman-teman muda yang seharusnya diberi kesempatan. Namun, banyak anggapan yang berbeda di kalangan Istana.
Adian berpendapat bahwa di sekeliling Jokowi seharusnya ada lebih banyak orang yang memahami permasalahan rakyat, bukan hanya yang pandai memperindah citra pemerintahan.
Ia berharap agar jika Ganjar Pranowo memenangkan Pemilihan Presiden 2024, pasca kepemimpinan Jokowi, banyak orang di sekitarnya yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang persoalan rakyat dan kebangsaan, bukan hanya terkait bisnis atau kepentingan pribadi semata.
Menurut Adian, bukan hanya cukup memiliki kemampuan dalam memperindah citra pemerintahan, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Adian berharap agar pasca kepemimpinan Jokowi, jika Ganjar Pranowo memenangkan Pemilihan Presiden 2024, orang-orang di sekitarnya dipilih berdasarkan kualitas mereka dalam memahami persoalan rakyat dan kebangsaan.
Adian menekankan bahwa hal ini penting agar kepentingan rakyat menjadi prioritas utama dalam pembuatan kebijakan, bukan sekadar masalah bisnis atau kepentingan pribadi semata.
Adian Napitupulu berharap agar di sekeliling Presiden Jokowi ke depan, terutama jika Ganjar Pranowo terpilih, terdapat sosok-sosok yang benar-benar memahami persoalan rakyat.
Mereka haruslah orang-orang yang memiliki integritas, kepedulian, dan komitmen kuat dalam memajukan kehidupan masyarakat Indonesia
Adian juga menyoroti pentingnya keberpihakan terhadap mereka yang berjuang untuk kepentingan rakyat.
Menurutnya, selama ini terdapat anggapan yang berbeda di kalangan Istana, di mana kesempatan lebih banyak diberikan kepada lawan politik ketimbang mereka yang mendukung dan berjuang bersama.
Dalam pandangannya, pemimpin yang mampu memahami permasalahan rakyat dan memperhatikan aspirasi mereka akan mampu menghasilkan kebijakan yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
Adian berharap agar pemimpin yang akan datang memiliki kepekaan dan kebijaksanaan dalam memilih tim di sekitarnya.(*)
Hal ini dikarenakan sejumlah peristiwa kontroversial yang terjadi, termasuk cekcok panas dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, serta ancaman dan insiden meja bergerak yang dipisahkan oleh Panda Nababan.
Adian Napitupulu menyatakan bahwa sejak peristiwa-peristiwa tersebut, ia tidak bertemu dengan Presiden Jokowi selama 10 bulan.
Ia juga menduga bahwa ada pihak-pihak di lingkaran Istana yang dengan sengaja memblokir aksesnya ke Jokowi. Meskipun begitu, Adian mengaku bahwa sebelumnya ia sering bertemu dengan Jokowi secara rutin setiap tiga bulan untuk membahas berbagai persoalan.
Salah satu hal yang menjadi pemicu renggangnya hubungan antara Adian dan Jokowi adalah keluhan Luhut terhadap Adian yang sering membawa masalah ke Presiden.
Meskipun hubungan dengan Jokowi kini renggang, Adian menyatakan bahwa ia tidak menyesali sikapnya saat itu.
"Dalam situasi yang sama, saya akan melakukan hal yang sama. Saya tidak peduli. Namun, selama ini kita bisa berbicara dengan Jokowi tentang apapun, dia selalu mendengarkan, dan langsung mengambil tindakan saat itu juga," ujar Adian, Selasa 30 mei 2023
Adian juga membeberkan kritik terakhirnya kepada Presiden Jokowi yang terjadi pada Juli 2022 lalu.
Menurut Adian, saat itu Jokowi terlalu baik dengan lawan politiknya. Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi telah membiayai lawan politiknya sendiri dalam rentang waktu 2014-2019.
Politisasi PDI-P Menambahkan bahwa Bapak memberikan banyak kesempatan, tetapi kurang memikirkan orang-orang yang berjuang untuk beliau, teman-teman muda yang seharusnya diberi kesempatan. Namun, banyak anggapan yang berbeda di kalangan Istana.
Adian berpendapat bahwa di sekeliling Jokowi seharusnya ada lebih banyak orang yang memahami permasalahan rakyat, bukan hanya yang pandai memperindah citra pemerintahan.
Ia berharap agar jika Ganjar Pranowo memenangkan Pemilihan Presiden 2024, pasca kepemimpinan Jokowi, banyak orang di sekitarnya yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang persoalan rakyat dan kebangsaan, bukan hanya terkait bisnis atau kepentingan pribadi semata.
Menurut Adian, bukan hanya cukup memiliki kemampuan dalam memperindah citra pemerintahan, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Adian berharap agar pasca kepemimpinan Jokowi, jika Ganjar Pranowo memenangkan Pemilihan Presiden 2024, orang-orang di sekitarnya dipilih berdasarkan kualitas mereka dalam memahami persoalan rakyat dan kebangsaan.
Adian menekankan bahwa hal ini penting agar kepentingan rakyat menjadi prioritas utama dalam pembuatan kebijakan, bukan sekadar masalah bisnis atau kepentingan pribadi semata.
Adian Napitupulu berharap agar di sekeliling Presiden Jokowi ke depan, terutama jika Ganjar Pranowo terpilih, terdapat sosok-sosok yang benar-benar memahami persoalan rakyat.
Mereka haruslah orang-orang yang memiliki integritas, kepedulian, dan komitmen kuat dalam memajukan kehidupan masyarakat Indonesia
Adian juga menyoroti pentingnya keberpihakan terhadap mereka yang berjuang untuk kepentingan rakyat.
Menurutnya, selama ini terdapat anggapan yang berbeda di kalangan Istana, di mana kesempatan lebih banyak diberikan kepada lawan politik ketimbang mereka yang mendukung dan berjuang bersama.
Dalam pandangannya, pemimpin yang mampu memahami permasalahan rakyat dan memperhatikan aspirasi mereka akan mampu menghasilkan kebijakan yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
Adian berharap agar pemimpin yang akan datang memiliki kepekaan dan kebijaksanaan dalam memilih tim di sekitarnya.(*)