QBeritakan.com - Kedubes China untuk Indonesia mengecam kekerasan yang mengakibatkan tewasnya pekerja asli Indonesia dan pekerja asal China di pabrik perusahaan tambang nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kedutaan Besar China di Jakarta sangat mementingkan peristiwa tersebut dan mencari dan memverifikasi informasi relevan secepat mungkin. Berdasarkan pemerintah dan kepolisian setempat, segelintir penjahat menghasut peristiwa tersebut," kata kedutaan besar dalam pernyataan Selasa (17/1/2023).
Kedutaan besar mengatakan sekelompok orang itu memaksa menerobos masuk ke dalam kompleks perusahaan, mengintimidasi, dan mencegah pegawai untuk bekerja. Berdasarkan laporan pemerintah dan kepolisian setempat kelompok itu juga melakukan tindak kekerasan, merusak, menjarah dan melakukan pembakaran.
"Insiden ini menewaskan satu orang warga China dan satu pegawai Indonesia serta banyak lainnya yang terluka dan beberapa peralatan dan fasilitas rusak. Produksi di industri pengolahan tertahan."Tertahan=macet.
Kedutaan menambahkan hingga saat ini pegawai setempat dilarang bekerja. Aktivitas ekonomi dan sosial di sekitar industri sangat terdampak. Kekerasan ini, tambah kedutaan, merusak kepentingan mayoritas masyarakat.
"Kami mencatat cepatnya tindakan relevan yang diambil departemen pemerintah Indonesia dan pihak berwenang setempat untuk mengendalikan situasi dan memulai penyelidikan."
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa tindakan provokasi jadi pemicu peristiwa kerusuhan yang terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Menurut Jenderal Pol Listyo, hal tersebut muncul karena adanya ajakan mogok kerja. Selain itu, juga ada beberapa peristiwa yang terkait dengan masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan.
Listyo menambahkan, polisi telah mengamankan 71 orang dan menetapkan 17 tersangka. Selain itu, sebanyak 548 personel dari TNI-Polri juga telah diterjunkan untuk melakukan pengamanan hingga situasi kembali kondusif.