QBeritakan.com - Bundo Kanduang bersama Puti Bungsu Kota Solok memasak 100 kilogram Rendang untuk masyarakat kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tertimpa musibah bencana alam gempa bumi.
Masakan khas Minang Kabau itu, dikemas dihamparan Sawah Solok, Selasa, 3 Januari 2023. Hadir pada kegiatan itu Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, ketua TP-PKK Kota Solok, Zulmiyetti Zul Elfian, serta ketua LKAAM dan Ketua KAN Kota Solok.
Beranjak dari hal itu, terangkum ide saat pertemuan rutin Bundo Kanduang untuk memasak Rendang dan selanjutnya dikirimkan untuk saudara kita yang tertimpa musibah gempa bumi Cianjur.
“Selain para Bundo Kanduang, Rendang juga dimasak oleh para Puti Bungsu kota Solok, dan semuanya kami lakukan dengan penuh kebersamaan,” tutup Hj. Zulmiyetti Zul Elfian.
Sementara itu Wakil Walikota Solok mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepedulian yang telah diberikan itu. Dikatakannya, itu akan meringankan beban mereka yang tertimpa musibah.
Menurut Ramadhani, eksistensi yang dilakoni Bundo Kanduang dan Puti Bungsu, telah menunjukan prinsip hidup yang sesungguhnya dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, terutama yang ada di Kota Solok.
” Peduli terhadap sesama, bahu membahu, dan bergotongroyong, adalah prinsip hidup masyarakat kita, dan semoga semuanya tercatat sebagai amal ibadah ” ungkap Ramadhani.
Bundo Kanduang adalah Bunda Kanduang yang merupakan personifikasi etnis Minangkabau sekali julukan kepada perempuan sulung atau yang dituakan dalam suatu suku. Sebutan Bundo Kanduang hanya melekat pada wanita yang sudah bersuami atau yang telah dan pernah berkeluarga.
Sementara itu Puti Bungsu adalah tokoh wanita yang hidup dalam cerita rakyat Sumatera Barat, yang disebut sebagai putri yang turun dari langit dan menjadi salah satu istri raja Aniayo.
Dizaman modernisasi ini, Puti Bungsu adalah wanita wanita pilihan, yang dapat mengembangkan prinsip prinsip hidup masyarakat Minangkabau dan memiliki dedikasi yang tinggi.
Masakan khas Minang Kabau itu, dikemas dihamparan Sawah Solok, Selasa, 3 Januari 2023. Hadir pada kegiatan itu Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, ketua TP-PKK Kota Solok, Zulmiyetti Zul Elfian, serta ketua LKAAM dan Ketua KAN Kota Solok.
Beranjak dari hal itu, terangkum ide saat pertemuan rutin Bundo Kanduang untuk memasak Rendang dan selanjutnya dikirimkan untuk saudara kita yang tertimpa musibah gempa bumi Cianjur.
“Selain para Bundo Kanduang, Rendang juga dimasak oleh para Puti Bungsu kota Solok, dan semuanya kami lakukan dengan penuh kebersamaan,” tutup Hj. Zulmiyetti Zul Elfian.
Sementara itu Wakil Walikota Solok mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepedulian yang telah diberikan itu. Dikatakannya, itu akan meringankan beban mereka yang tertimpa musibah.
Menurut Ramadhani, eksistensi yang dilakoni Bundo Kanduang dan Puti Bungsu, telah menunjukan prinsip hidup yang sesungguhnya dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, terutama yang ada di Kota Solok.
” Peduli terhadap sesama, bahu membahu, dan bergotongroyong, adalah prinsip hidup masyarakat kita, dan semoga semuanya tercatat sebagai amal ibadah ” ungkap Ramadhani.
Bundo Kanduang adalah Bunda Kanduang yang merupakan personifikasi etnis Minangkabau sekali julukan kepada perempuan sulung atau yang dituakan dalam suatu suku. Sebutan Bundo Kanduang hanya melekat pada wanita yang sudah bersuami atau yang telah dan pernah berkeluarga.
Sementara itu Puti Bungsu adalah tokoh wanita yang hidup dalam cerita rakyat Sumatera Barat, yang disebut sebagai putri yang turun dari langit dan menjadi salah satu istri raja Aniayo.
Dizaman modernisasi ini, Puti Bungsu adalah wanita wanita pilihan, yang dapat mengembangkan prinsip prinsip hidup masyarakat Minangkabau dan memiliki dedikasi yang tinggi.
