QBeritakan.com - UNESCO lakukan verifikasi Komunitas Siaga Bencana (Tsunami Ready Community Kota Padang), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Kedatangan tim verifikasi lapangan disambut langsung oleh Wali Kota Padang Hendri Septa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi dan Kepala BPBD Padang Endrizal di Gedung Putih Rumah Dinas, Sabtu (10/12/2022).
Wako Hendri Septa mengatakan, kedatangan tim verifikasi lapangan dari UNESCO bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap dua komunitas siaga bencana di dua kelurahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang sebagai Tsunami Ready Community.
"Pada 30 September 2022 lalu kita telah menetapkan Kelurahan Purus dan Lolong Belanti sebagai Tsunami Ready Community. Hari ini dilakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan pengakuan secara Internasional dari UNESCO. Saya harap dua komunitas ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari Komunitas Siaga Tsunami Internasional," ucap Wako Hendri optimis.
Wako Hendri Septa menilai, Kota Padang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami. Hal itu dikarenakan sebelah baratnya Kota Padang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megathrust 8,9 M, dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk gelombang tsunami mencapai 10-14 meter.
"Dengan jumlah penduduk Kota Padang lebih kurang 900 ribu jiwa, terdapat sekitar 400 ribu jiwa yang tinggal di wilayah pesisir. Maka dari itu, kegiatan Tsunami Ready Community sangat baik untuk kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa dan tsunami yang mungkin terjadi," pungkas Wako Hendri Septa.
Sementara itu, Professional Officer for DRRTIU dan Head Of Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) of IOC-UNESCO Ardito M.Kodijat mengatakan, sejatinya verifikasi lapangan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kapasitas masyarakat di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Serta melihat juga secara langsung penerapan 12 indikator siaga tsunami yang terdapat di lapangan. Diantaranya, memiliki peta rawan bahaya tsunami, memiliki papan informasi publik tentang gempa bumi dan tsunami, memiliki peta evakuasi tsunami, memiliki kegiatan pendidikan dan kesiapsiagaan bencana secara rutin, serta melakukan pelatihan mitigasi tsunami secara rutin.
"Saat ini di dunia hanya ada 50 kelompok Masyarakat Siaga Tsunami, tujuhnya berada di Indonesia. Semoga Kota Padang dapat menjadi bagian dari kelompok Tsunami Ready Community Internasional," ucapnya.
Kedatangan tim verifikasi lapangan disambut langsung oleh Wali Kota Padang Hendri Septa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi dan Kepala BPBD Padang Endrizal di Gedung Putih Rumah Dinas, Sabtu (10/12/2022).
Wako Hendri Septa mengatakan, kedatangan tim verifikasi lapangan dari UNESCO bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap dua komunitas siaga bencana di dua kelurahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang sebagai Tsunami Ready Community.
"Pada 30 September 2022 lalu kita telah menetapkan Kelurahan Purus dan Lolong Belanti sebagai Tsunami Ready Community. Hari ini dilakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan pengakuan secara Internasional dari UNESCO. Saya harap dua komunitas ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari Komunitas Siaga Tsunami Internasional," ucap Wako Hendri optimis.
Wako Hendri Septa menilai, Kota Padang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami. Hal itu dikarenakan sebelah baratnya Kota Padang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megathrust 8,9 M, dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk gelombang tsunami mencapai 10-14 meter.
"Dengan jumlah penduduk Kota Padang lebih kurang 900 ribu jiwa, terdapat sekitar 400 ribu jiwa yang tinggal di wilayah pesisir. Maka dari itu, kegiatan Tsunami Ready Community sangat baik untuk kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa dan tsunami yang mungkin terjadi," pungkas Wako Hendri Septa.
Sementara itu, Professional Officer for DRRTIU dan Head Of Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) of IOC-UNESCO Ardito M.Kodijat mengatakan, sejatinya verifikasi lapangan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kapasitas masyarakat di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Serta melihat juga secara langsung penerapan 12 indikator siaga tsunami yang terdapat di lapangan. Diantaranya, memiliki peta rawan bahaya tsunami, memiliki papan informasi publik tentang gempa bumi dan tsunami, memiliki peta evakuasi tsunami, memiliki kegiatan pendidikan dan kesiapsiagaan bencana secara rutin, serta melakukan pelatihan mitigasi tsunami secara rutin.
"Saat ini di dunia hanya ada 50 kelompok Masyarakat Siaga Tsunami, tujuhnya berada di Indonesia. Semoga Kota Padang dapat menjadi bagian dari kelompok Tsunami Ready Community Internasional," ucapnya.