QBeritakan.com - Indonesia merupakan negara yang berada pada jalur pertemuan lempeng dunia, sehingga banyak terdapat rangkaian gunungapi. Secara khusus, Indonesia dilewati Lingkaran Api Pasifik atau Cincin Api Pasifik yang sering disebut The Ring of Fire yang berpotensi lebih sering mengalami gempa bumi dan letusan gunungapi.
Persebaran letak gunungapi di Indonesia terbagi dalam beberapa zona. Zona gunungapi ini pada umumnya terletak di busur dalam. Zona tersebut ialah: Gunungapi zona Sunda membentuk busur yang di mulai dari ujung sumatera bagian utara sampai ke Pulau Alor. Di busur ini terdapat 300 buah baik yang sudah padam maupun yang masih aktif. Gunungapi tersebut umumnya terdapat bertumpuk-tumpuk, misalnya di lihat di daerah toba daerah Priangan, Jawa Timur, dan Flores. Gunungnapi yang berdiri sendiri antara lain ceremai atau disebut gunungapi soliter.
Tapi tahukah Anda ada berapa jumlah gunungapi di Indonesia yang tercatat paling berbahaya di Indonesia, berikut Ulasanya.
Terdapat sejumlah gunung berapi paling berbahaya di Indonesia yang bisa diketahui. Gunung berapi merupakan kenampakan alam yang tidak hanya memiliki keindahan, tetapi juga dapat memunculkan bencana besar yang mengancam makhluk hidup di sekitarnya.
Dilansir dari itk.ac.id, Gunung api sendiri merupakan suatu bentuk timbulan di muka bumi, pada umumnya berupa suatu kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah ataupun bukit yang diakibatkan oleh penerobosan magma ke permukaan bumi.
Indonesia sebagai wilayah yang menjadi pertemuan antar lempeng Eurasia dengan Indo-Australia membuat banyak gunung berapi terbentuk di negara ini. Untuk itu tak heran bila Indonesia terdapat sejumlah gunung berapi paling berbahaya di Indonesia.
Beberapa di antaranya bahkan sempat menimbulkan bencana besar. Berikut lima gunung berapi paling berbahaya di Indonesia :
1. Gunung Bromo
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang terletak di perbatasan kabupaten Lumajang, Malang, Pasuruan dan Probolinggo Jawa Timur.
Dalam sejarahnya tercatat bahwa Gunung Bromo telah mengalami lebih dari 50 kali erupsi sejak tahun 1775. Berdasarkan catatan sejarah, letusan vulkanik Gunungapi Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804, erupsinya dapat berlangsung pendek.
Namun pencatatan secara kontinu oleh PVMBG di mulai dari 1980 an sampai sekarang. Dari pemantauan tersebut ada terjadi empat kali erupsi eksplosif, yaitu pada 1995, 2000, 2004 dan 2010.
2. Gunung Semeru
Gunung Semeru berada di dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur. Aktivitas terbaru gunung berapi aktif ini tercatat pada tahun 2021 lalu Dilansir dari bnpb.go.id, Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.
Sempat juga tercatat mengalami erupsi beruntun di tahun 1945-1947,dan 1955-1960. PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990-1994 dan sempat beberapa kali erupsi di tahun 2008. Bahkan di tahun tersebut terdapat empat kali guguran awan panas.
3. Gunung Agung
Letusan gunung agung yang paling bersejarah adalah di tahun 1963 yang bahkan sempat menurunkan suhu bumi sekitar 0,4 derajat celcius. Beberapa catatan menyebutkan letusan itu telah menewaskan sedikitnya 1.549 orang. Gunung berapi yang berada di Kabupaten Karangasem Bali ini juga sempat tercatat kembali erupsi tahun 2018 lalu dengan tinggi kolom asap dan abu sekitar 1.500 meter di atas puncak.
4. Gunung Merapi
Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten ini sempat menggemparkan Indonesia pada tahun 2010 silam. Dikatakan bahwa erupsi tersebut merupakan yang terbesar dari erupsi di tahun tahun sebelumnya yaitu pada 1994, 1997, 1998, 2001 dan 2006. Berdasarkan data BNPB pada tanggal 12 Desember 2010, bencana erupsi gunung merapi ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 227 orang di wilayah Yogyakarta dan 109 orang di wilayah Jawa Tengah.
5. Gunung Krakatau
Melansir dari vsi.esdm.go.id, Komplek Krakatau terdiri dari empat pulau, Rakata, Sertung, Panjang dan Anak Krakatau. Ketiga pulau pertama adalah sisa pembentukan kaldera, sedangkan Anak krakatau tumbuh mulai 20 Januari 1930.
Tanggal 27 Agustus 1883 dianggap kejadian terbesar dalam sejarah letusannya, melontarkan rempah vulkanik dengan volume 18 km 3, tinggi asap 80 km dan menimbulkan gelombang pasang (tsunami) setinggi 30 m di sepanjang pantai barat Banten dan pantai selatan Lampung.
Diperkirakan 2000 orang tewas di Sumatera bagian selatan oleh "abu panas" dan terdapat bukti nyata bahwa piroklastik mencapai jarak tersebut. 3150 jiwa tewas diarah piroklastik ini, pada pulau-pulau antara Krakatau dan Sumatera.