QBeritakan.com -Tempo.co Menempati Posisi No 10 Situs Berita Terpopuler di Indonesia, setelah beberapa media yang menempati urutan pertama Detikcom, Kompas.com urutan ke dua, CNN Indonesia urutan ke tiga, Tribunews urutan ke empat, Tvonenews.com urutan ke 5, Metrotvnews.com menempati urutan ke 6, Liputan 6, Menempati Posisi No 7, Okezone.com menempati urutan ke 8, dan Kumparan.com Menempati Posisi ke 9.
Tempo.co sebelumnya merupakan perusahaan media cetak yaitu majalah tempo yang berdiri dibawah naungan PT. Grafiti Pers. Awalnya majalah tempo dikelola oleh sekelompok pemuda berumur 20-an dan Goenawan sebagai pimpinan redaksi. Menurut Goenawan nama “tempo” dipilih, karena kata tersebut mudah untuk diucapkan dan cocok dengan sifat media dengan jarak penerbitan satu minggu sekali. Edisi pertama terbit pada tinggal 6 Maret 1971.
Majalah tempo tampil dengan mengedepankan peliputan berita yang berimbang, jujur, dan tulisan yang disajikan dengan susunan kata dan kalimat yang menarik dan jenaka. Sehingga tempo dapat diterima oleh masyarakat luas. Pada masa kepemimpinan presiden Soeharto, majalah tempo pernah dua kali dibredel oleh pemerintah. Pertama dibredel oleh menteri penerangan saat itu pada tahun 1982, dengan alasan dianggap terlalu tajam dalam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan politiknya, yaitu Golkar.
Tapi akhirnya boleh diterbitkan lagi setelah menandatangani perjanjian diatas kertas segel. Setelah kejadian tersebut, tempo dibredel lagi untuk yang ke-dua kali, tepatnya tanggal 21 Juli 1994, karena tempo dinilai terlalu keras mengkritik Habibie dan Soeharto perihal pembelian kapal bekas dari Jerman Timur. Hal ini berdampak pada tercerai-berainya tim tempo dan berhenti sampai beberapa tahun.
Namun, tempo tidak lepas semangat, pada Mei 1998 setelah presiden Soeharto lengser, anggota tempo berkumpul kembali untuk bermusyawarah dan akhirnya memutuskan untuk terbit kembali pada 12
Oktober 1998.
PT. Arsa Raya Perdana go public pada tahun 2001,mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti Media Tbk. (perseroan) sebagai penerbit majalah tempo yang baru. Tempo terus menghasilkan produk-produk industri informasi baru dari berbagai bidang, mulai penerbitan media cetak seperti majalah, koran, dari yang berbahasa Indonesia hingga bahasa Inggris.
Adapun penerbitan media digital, media cetak, percetakan, industri kreatif, Event organizer, sampai bidang perdagangan Temprint Inti Niaga, dan Building Management Temprint Graha Delapan.
Majalah tempo tampil dengan mengedepankan peliputan berita yang berimbang, jujur, dan tulisan yang disajikan dengan susunan kata dan kalimat yang menarik dan jenaka. Sehingga tempo dapat diterima oleh masyarakat luas. Pada masa kepemimpinan presiden Soeharto, majalah tempo pernah dua kali dibredel oleh pemerintah. Pertama dibredel oleh menteri penerangan saat itu pada tahun 1982, dengan alasan dianggap terlalu tajam dalam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan politiknya, yaitu Golkar.
Tapi akhirnya boleh diterbitkan lagi setelah menandatangani perjanjian diatas kertas segel. Setelah kejadian tersebut, tempo dibredel lagi untuk yang ke-dua kali, tepatnya tanggal 21 Juli 1994, karena tempo dinilai terlalu keras mengkritik Habibie dan Soeharto perihal pembelian kapal bekas dari Jerman Timur. Hal ini berdampak pada tercerai-berainya tim tempo dan berhenti sampai beberapa tahun.
Namun, tempo tidak lepas semangat, pada Mei 1998 setelah presiden Soeharto lengser, anggota tempo berkumpul kembali untuk bermusyawarah dan akhirnya memutuskan untuk terbit kembali pada 12
Oktober 1998.
PT. Arsa Raya Perdana go public pada tahun 2001,mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti Media Tbk. (perseroan) sebagai penerbit majalah tempo yang baru. Tempo terus menghasilkan produk-produk industri informasi baru dari berbagai bidang, mulai penerbitan media cetak seperti majalah, koran, dari yang berbahasa Indonesia hingga bahasa Inggris.
Adapun penerbitan media digital, media cetak, percetakan, industri kreatif, Event organizer, sampai bidang perdagangan Temprint Inti Niaga, dan Building Management Temprint Graha Delapan.
