QBeritakan.com - Selamat Pagi sahabat semua ketemu lagi di website sederhana ini,
semoga enggak bosan berkunjung kesini dengan sajian artikel yang jauh
dari sempurna, tapi gak papa yang penting terus menulis bagus
atau tidak, baik atau tidak urusan belakangan, yang penting tidak
merugikan pihak-pihak tertentu seperti banyaknya berita-berita hoax di
jaman sekarang, baik yang bermuatan politik dan lain sebagainya.
Seorang
yang sebenarnya gagal menjadi penulis tapi gak masalah yang penting
terus menulis sebisanya dan sedapatnya, ini adalah sebagian hoby saya
yang gak bisa saya tinggalkan, dan disinilah sebagai tempat pelampiasan
saya kala sedang jenuh dan stres yang melanda gw setiap saat. dari pada gw melakukan hal-hal yang kurang baik atau negatif gw pikir lebih baik menulis sebisanya karena itulah yang membuat hati puas dan merasa telah mencurahkan curhatan ke website ini.
Seperti saat ini sebenarnya gw sedang stres, mumet, bingung dan gak tau mesti ngapain, yaudah langsung aja gw hidupkan lektop buka website dan ngacak-ngacak kybord semaunya dan sesuka udel gw yang kali ini ber judul Mapala Special Adetion, inilah ceritaku dan curhatanku.
Gwe
bersukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa saya diberi kesempatan oleh
Nya untuk dapat mengenyam bangku pendidikan di salah satu Universitas
terkemuka di padang, yang saat ini menyandang gelar Universitas terbaik
no 1 di wilayah Sumbar- Jambi-Riau dan kepulaun Riau. Universitas yang
bergengsi, dan gw bangga menjadi mahasiswa di Universitas Tamansiswa Padang.
GW
berkesempatan belajar disini dari tahun 2010 silam dan sampai saat ini
masih menjadi mahasiswa aktif. Saya termasuk mahasiswa yang aktif
berorganisasi, bahkan saya sempat menjabat Menteri Inforkom di kabinet
Bem Unitas, dan diperiode berikutnya menjadi dewan penasehat
kepresidenan Bem merangkap menjadi Ketua Unit kegiatan mahasiswa bagian
Sini dan Olah Raga universitas tamansiswa padang.
Pada suatu hari ketika gw
menghadiri acara wisuda di Hotel Pangeran bech yang saya mendapat
undangan sebagi ketua seni dan olahraga, saya lupa wisuda yang keberapa,
disanalah gw merasa sedih banget ternyata yang diwisuda banyak dari adek-adek almameter saya BP 2011 yang beda 2 semester dibwah gw,
sakit nya tuh disini ketika melihat junior dipindahkan jambulnya dari
kirikekanan. uih,... rasanya ingin menangis mengerang-ngerang supaya
langit mendengar dan meneteskan air mata biar semua kebanjiran hik hik (
lebay ).
Seharusnya memang gw sudah harus wisuda di tahun 2015 yang lalu, berhubung banyak kendala yang membuat saya banyak ketinggalan pelajaran pada semester 5, 6 dan 7. dari mualai urusan keluarga, bisnis dan banyak lainya, yang menimpa dan membuat semua berantakan gak karuan. saya sempat 2 semester ikut belajar dan gak bisa ikut ujian ahir yang membuat nilai saya banyak Tunda,
sehingga saya harus mengulang kembali kesemester bawah untuk
memperbaiki nilai untuk bisa mengajukan penelitian sebagi tugas ahir gw nantinya.
Pada tanggal 29 oktober 2016 silam kembali menghadiri wisuda ke 51 unitas padang yang diantaranya adalah anggota camp dayak diwisuda pada kala itu. seusai acara wisuda kamipun ikut berpoto ria bersama sahabat-sahabat. tiba-tiba datang seorang yang sangat saya kenal datang menghampiri saya bersama sahabat saya dean langsung mengucapkan selamat, " selamat ya Doni atas wisudanya, eh Lu kapan nih kok gak wisuda-wisuda, senang bener ya jadi Mapala" eh kok mapala pikirku, aku kan ketua seni dan oleh raga bukan Anggota mapala, " eh bang saya bukan anggota mapala bang, saya ketua seni dan Olah raga sangkalku kepada alimni tersebut, "Iya kamu memang bukan anggota mapala, tapi ketua Mapala" makin bingung gw dengan jawaban abang ini. " Ketua mapala apaan bang " tanyaku sambil mengerutkan dahi tanda ingin tau banget. " Kamu itu Mapala, MAHASISWA PALING LAMA , gak lulus luls sih elo" geeeer... bagai dipukul pakek gada rahwana saya nyengir sambil ngurut dada karena darah saya tiba-tiba mengalir deras dengan kecepatan 70 KM per Jam. hik hik.. sambil tertunduk malu saya pergi sambil garuk-garuk hidung dan kapala yang gak gatel meratapi nasib kuliah gw.
Jujur sebenarnya gw juga udah kepingin banget mengenakan toga kebesaran sebagi bukti kemenangan dalam menjalani proses ahir masa kuliah. tapi apa boleh buat, keadaan yang memaksa saya untuk tetap bersemayam di kampus sambil melihat generasi ke generasi yang berhasil memindahkan jambulnya.
Semenjak itulah lekat panggilan buat gw Mapala, mahasiswa paling lama, bahkan sering manjadi bahan olok-olokan oleh teman-teman alumni ketika duduk disekretariat alumni unitas padang. tapi gak masalah semua itu saya jadikan cambuk untuk terus berjuang dan berjuang untuk membuktikan bahwa saya juga bisa seperti yang lainya, doakan saya ya sahabat semua semoga saya cepat bisa wisuda dan segera dapat mengamalkan ilmu yang saya dapatkan selama dibangku kuliah kemasarakat, serta dapat ikut berperan serta membangun negeri tercinta Indonesia aamiin...
Pada tanggal 29 oktober 2016 silam kembali menghadiri wisuda ke 51 unitas padang yang diantaranya adalah anggota camp dayak diwisuda pada kala itu. seusai acara wisuda kamipun ikut berpoto ria bersama sahabat-sahabat. tiba-tiba datang seorang yang sangat saya kenal datang menghampiri saya bersama sahabat saya dean langsung mengucapkan selamat, " selamat ya Doni atas wisudanya, eh Lu kapan nih kok gak wisuda-wisuda, senang bener ya jadi Mapala" eh kok mapala pikirku, aku kan ketua seni dan oleh raga bukan Anggota mapala, " eh bang saya bukan anggota mapala bang, saya ketua seni dan Olah raga sangkalku kepada alimni tersebut, "Iya kamu memang bukan anggota mapala, tapi ketua Mapala" makin bingung gw dengan jawaban abang ini. " Ketua mapala apaan bang " tanyaku sambil mengerutkan dahi tanda ingin tau banget. " Kamu itu Mapala, MAHASISWA PALING LAMA , gak lulus luls sih elo" geeeer... bagai dipukul pakek gada rahwana saya nyengir sambil ngurut dada karena darah saya tiba-tiba mengalir deras dengan kecepatan 70 KM per Jam. hik hik.. sambil tertunduk malu saya pergi sambil garuk-garuk hidung dan kapala yang gak gatel meratapi nasib kuliah gw.
Jujur sebenarnya gw juga udah kepingin banget mengenakan toga kebesaran sebagi bukti kemenangan dalam menjalani proses ahir masa kuliah. tapi apa boleh buat, keadaan yang memaksa saya untuk tetap bersemayam di kampus sambil melihat generasi ke generasi yang berhasil memindahkan jambulnya.
Semenjak itulah lekat panggilan buat gw Mapala, mahasiswa paling lama, bahkan sering manjadi bahan olok-olokan oleh teman-teman alumni ketika duduk disekretariat alumni unitas padang. tapi gak masalah semua itu saya jadikan cambuk untuk terus berjuang dan berjuang untuk membuktikan bahwa saya juga bisa seperti yang lainya, doakan saya ya sahabat semua semoga saya cepat bisa wisuda dan segera dapat mengamalkan ilmu yang saya dapatkan selama dibangku kuliah kemasarakat, serta dapat ikut berperan serta membangun negeri tercinta Indonesia aamiin...