QBeritakan.com - Kisah Nyata "Terkena Musibah Setelah Menolong Jin" Hallo Sahabat Qberitakan dimanapun kalian berada, kali ini Penulis akan berbagi kembali tentang cerita misteri, Cerita ini penulis angkat dari kisah nyata yang dialami sendiri oleh kakak ipar penulis didaerah Lampung tepatnya di sekitar daerah kali miring kecamatan Tumi jajar Tulang Bawang Barat.
Kejaian ini sudah lampau 18 tahun yang silam, yang saat ini Narasumber atau kakak ipar penulis telah Tenang di alam sana, semoga Tuhan Selalu ,memberikan tempat terbaik dan ter indah disinya, aamiin. Baik lah yuk langsung saja kita simak bersama.
Hari
telah beranjak malam, hampir tiga jam aku disini menanti hujan reda
dari jam 7 sore tadi, udara semakin dingin menusuk tulangku, sialnya
siang tadi aku tak membawa jaket ataupun jas hujan sebagai persiapan,
memang cuaca siang tadi begitu panas dan pikirku takan turun hujan sore
ini. Ahirnya yah terpaksa aku berlindung dari derasnya hujan malam ini
disebuah poskampling yang tampak lusuh dan sepertinya sudah taklagi
dipakai sebagai pos warga setempat untuk beronda malam.
Jam
ku telah menunjukan pukul 23;00 hujan masih terus mengguyur bumi seakan
malam ini langit marah dan menumpahkan air hujan dengan begitu
marahnya, jalanan pun sepi sekali seakan semua kendaraan pun enggan
untuk menerobos derasnya hujan malam ini. Jalanan pun gelap tanpa lampu
penerangan jalan, sesekali kulihat jalanan yang tergenang air hujan,
itupun dengan bantuan kilat petir yang menyambar-nyambar.
Tak
lama kemudian Hujan pun mulai agak reda kulihat jam telah menunjukan
pukul 23;45 wib, aku sisingkan celana jeans ku setinggi lutut dengan
harapan tidak basah terkena cipratan air dari ban depan motorku. Hujan
pun reda aku segera menghidupkan motor, beberapa kali ku engkol motor
namun belum juga mau hidup mesin motorku, aku coba cek bensin di tangki,
namun bensin masih penuh karena tadi sebelum hujan aku singgah di pom
bensin untuk menambah bensin.
Lebih
15 menit aku coba hidupkan motor kesayanganku, namun tak juga ada tanda
– tanda bisa menyala, ah… sial pakai mogok lagi acaranya motor ini,
padahal hampir tak pernah aku mengalami hal seperti ini, karena aku
tergolong rajin untuk servis berkala.
“ Kenapa Nak Motornya “
Aku
sedikit terkejut tiba –tiba ada yang menyapa ku dari arah belakang, aku
menoleh dan terlihat sosok seorang wanita sedang berdiri tepat
dibelakan ku.
“Oh. Ini anu buk Motor saya tiba-tiba mogok” sambil kulihat kearah wajah wanita yang barusan saja datang menghampiri saya.
“ O… mogok.! Coba di engkol lagi Nak Siapa tau Bisa!”
“Hem..
dari tadi juga sudah aku engkol sampai cepek, gak juga bisa “ gumamku
dalam hati sambil melirik lagi kearah wanita tersebut, sekilas kulihat
wajah nya yang kelihatan masih sangat muda, ketika kilat meyambar dan
terlihat sekilas olehku.
“ Coba saja dulu nak.! Pasti bisa “
“ iya –iya Mbak saya coba “ ku engkol motor sambil sedikit malu seakan dia tau apa yang aku pikirkan barusan.
“ Nah Tukan Bisa, apa kata Nenek “
“ ah Iya buk trimakasih Atas sarannya ya”
“ eh panggil saja nenek jangan Ibuk, saya ini sudah Tua Kok!”
“
Iya Nek, Maaf “ Perasaan tadi mukanya masih muda kok, paling sekitar
umur 35 tahunnan, tapi iya juga ya suara sudah seperti nenek, kataku
dalam hati.
“Nenek Mau kemana ? kok malam-malam gini masih di sini nek?” Tanyaku.
"Nenek Mau Ke Tanjung Karang Nak, Mau belu obat untuk cucu nenek yang sedang sakit "
" waduh Jauh ya nek !, Jam segini mana ada kendaraan atau bus yang arah kesana Nek,! apa tidak besok pagi saja sebaiknya"
"Enggak bisa Nak, Harus malam ini juga karena Cucu nenek harus segera mendapatkan Obat "
" Terus nenek Kesana mau naik apa Nek. Kan sudah Tidak ada bus atau travel nek!"
"
Kalau Anak mau enggak nolong Nenek antarkan sampai jalan Lintas nak.?
di simpang Gunung Batin, dari sana Nenek biar Nunggu bus udah mudahan
masih ada Bus."
Enggak
tega rasanya aku mendengar nenek itu sedikit memelas minto tolong
padaku, tanpa pikir panjang aku iyakan saja, kearah Simpang gunung batin
searah dengan aku pulang kerumah, sekalipun masih jauh dari tempat aku
tinggal, sekitar 25 Km. tapi tak papa semoga saja tidak turun hujan
kembali.
" Yuk Nek saya antar nenek sampai Di simpang Gunung batin ya nek"
Tanpa
menjawab nenek tersebut langsung naik ke atas motor ku dan langsung ku
tancap gas menelusuri jalan yang masih basah oleh hujan yang begitu
deras tadi dari pulong kencono menuju Gunung Batin. tak sepatah katapun
disepanjang jalan yang keluar dari mulutku, aku sedikit merasa aneh
sebenarnya, dengan nenek tersebut, ada yang janggal menurutku dengan
paras wanita yang aku bonceng ini, Mukanya masih muda dan cantik seprti
wanita umuran 35 tahun, tapi anehnya suaranya kok nenek-nenek yang sudah
lebih setengah abat.
" udah jangan mikir terus nak, nanti jatuh lo.! jalanya Licin"
aku
kaget, seakan nenek tersebut tau yang aku pikirkan, " iya iya nek maaf"
15 menit sudah aku melajukan motor dan sampailah dipersimpangan jalan
menuju rumah ku, aku melirik jalan arah kerumahku yang sudah kelihatan
sepi, karena memang saat ini sudah jam 00 wib.
Tiba-tiba
laju motorku sedikit tertahan seakan membawa beban yang sangat berat,
terasa distang motorku terasa berat dan semakin berat.
Duor........!
"Ah... pecah ban motor"
" baru ditumpangi Sebentar saja sudah pecah ban motormu nak, trus bagaimana nenek sampai ke Gunung batin kan masih jauh"
" Maaf nek gak tau nih nek, Padahal ban motor saya baru saya ganti seminggu yang lalu nek"
" yaudah nenek Turun disini aja, biar nenek jalan kaki"
" Nek masih Jauh lo nek, Nenek tidur ditempat saya saja dulu nek, baru besok pagi berangkat" bujuku terhadap nenek tersebut.
"
kan sudah nenk bilang nenek harus berangkat malam ini juga, lagian kamu
sih ditumpangi gitu aja gak ihklas, yaudah biar nenek jalan kaki aja"
" Maaf nek Bukan tidak ikhlas nek, tapi sudah malam lagian ban Motor saya pecah nek"
" udah lah gak usah banyak ngomong, kamu cepetan pulang dan lihat dirumah kamu ada apa sekarang"
" nenek gak nginap tempat saya saja nek" bujuku.
" Gak usah nenek jalan aja, yaudah cepetan pulang kamu dan lihat dirumah kamu ada apa" sambil tersenyum menyuruhku cepat pulang.
"Yaudah
hati - hati ya nek" Tangan ku gemetar, kakiku seperti tak punya tulang,
ketika kudapati nenek yang berada di hadapanku tadi tiba tiba
menghilang. bulu kudukku merinding tubuhku bergetar menahan rasa takut,
tanpa pikir panjang aku engkol motor dan segera tancap gas pulang
kerumahku tanpa menghiraukan ban motorku yang bocor.
Hatiku
sedikit lega ketika aku sampai disimpang jalan arah kerumah, lagi lagi
aku merasakan keanehan pada ban motorku yang rasanya kok biasa saja
seperti tidak pecah, aku penasan dan berhenti seketika kulihat ban motor
ku yang semula pecah, anehnya ban motorku utuh anginya pun penuh, tak
ada tanda tanda pecah, padahal tadi nyata-nyata banku pecah.
Ah
aneh sekali, akupun segera bergegas pulang dan ingat kata-kata nenek
tersebut yang bilang aku cepat pulang dan lihat Rumahku ada apa.
Sesampai
dirumah kulihat 2 orang anakku tengah tertidur pulas, aku hidup dirumah
ini bertiga bersama 2 orang anak perempuanku yang masih duduk di bangku
Smp dan dan SD. sedangkan Istriku sedang mengadu nasib di negeri
orang.
Lalu
aku bikin kopi panas untuk menghangatkan badan sambil merokok di ruang
tamu, akupun masih merasa heran dengan kejadian yang aku alami beberapa
menit yang lalu. menolong seorang nenek misterius yang tiba-tiba
menghilang dari hadapanku seperti ditelan bumi.
Tiba-tiba
aku teringat dengan perkataan nenek tadi yang bialng aku segera pulang
dan melihat ada apa dirumahku. aku berfikir mungkin tadi itu tadi
malaikat atau apa aja yang berniat membantu aku karena telah menolong
nya. aku lihat-lihat seluruh sudut rumahku dan berharap menemukan apa
yang aku sendiri tak tau apa yang aku cari. tak ketinggalan kolong
tempat tidurpun aku lihat, tapi apa yang aku cari tak dapat kutemukan.
akupun putuskan unutk tidur melepaskan lelah ku, karena mataku pun sudah
terasa perih menahan rasa kantuk.
Keesokan
Harinya Alangkah Terkejutnya ketika aku terbangun, kepalaku terasa
pusing dan perutku terasa diremas-remas dan dipergelangan tanganku
terasa perih yang ternyata aku telah di infus. aku bingung kenapa aku
ada disini dan apa yang terjadi padaku sehingga bangun-bangun aku ada
dikamar yang tak pernah aku kenal.
" alhamdulilah kamu sudah sadar" terdengar suara sedikit parau dari sampingku, yang ternyata Pak Jono tetangga depan rumahku.
" kamu tadi pagi pingsan kedua anakmu juga, anakmu parah tadi sampai muntah darah"
aku
semakin bingung dengan apa yang kualami, aku dan kedua anakku masuk
rumah sakit, yang arahnya anak ku yang paling kecil dirawat sampai lima
hari, dan yang membuat aku tambah pusing anakku seperti orang yang
kesurupan, bentar-bentar dia bilang mau pulang, dan minta sesuatu yang
aneh-aneh, minta rambut, bunga dan juga kain hitam. dalam perawatan aku
dibantu dengan saudaraku mencari paranormal untuk membantu penyembuhan
anakku.
Kuceritakan
kejadian malam itu yang aku alami kepada paranormal yang menolong aku,
dia bilang bahwa orang yang atau wanita yang aku tolong malam itu adalah
jin jahat yang suka menggangu manusia, aku dan kluargaku disarankan
untuk rajin-rajin beribadah dan meminta pertolongan dari Tuhan dari
gangguan jen, setan atau Iblis jahat yang senantiasa menggangu manusia.