Cerbung_Oleh Abhenk G-Chaniago
QBeritakan.com - Tak
terasa hari telah mejelang siang, hujan pun cuma menyisakan rintik,
bertanda sebentar lagi akan reda. Sumi yang duduk dikursi pojokan
kemudian berdiri, gelas kopi ukuran jumbo ditangannya sudah terlihat
kosong, yang terisa hanya ampas. Langkahnya menuju dapur. Bagas yang
tertidur pulas di kursi dekat meja kasir dibiarkan tanpa membangunkan,
kopi bikinan sumi masih utuh belum sempat dinikmatnya.
Entah
berapa lama tertidur dengan pulas, jelasnya saat terbangun hari telah
menunjukan pukul tiga sore. Hujan telah reda. Kendaraan roda dua pun
telah ramai berlalu lalang, berisik suara mesin dari beberapa
kendaraanlah yang membuat bagas terbangun dari tidur pulas.
"Mbak... mbak sum..." panggil bagas saat menyadari sumi tidak terlihat olehnya. Hening, tidak ada sahutan.
"Mbak...
mbak sumi...!" Bagas kembali memanggil sumi, dan lebih mengeraskan
suaranya agar terdengar. Barangkali sumi diluar atau sedang dikamar
mandi pikirnya. Masih tetap saja tidak ada jawaban, sunyi.
Bagaspun
berdiri dan beranjak kearah kamar mandi, betapa tercengangnya sebelum
sampai dikamar mandi melihat dapur dalam keadaan bersih, piring dan
gelas kotor sudah tersusun rapi dirak piring, lantai yang tadi adanya
bungkus nasi yang berserakan dan mengeluarkan aroma tak sedap juga
bersih dan mengeluarkan aroma wangi pembersih lantai.
Bagas
melanjutkan langkahnya kekamar mandi, dilihatnya juga bersih. Bak mandi
terisi penuh dengan air bersih dan jernih, kotak sabun dan pasta gigi
kosong pun tidak lagi terlihat berserakan. Benar-benar bersih, bagas pun
berdecak kagum.
"Hmmm... Pasti ini semua yang membersihkan mbak sumi! Tapi kemana mbak sumi?" Batin bagas.
***
Bersambung