close
FB-IMG-1731175970701

"Sumatera-Jawa" (Mbak Sumi dalam kenangan) Part 2

Prasetyo Budi
Kamis, 17 November 2022 | November 17, 2022 WIB Last Updated 2023-07-16T16:44:41Z

Cerbung_Oleh Abhenk G-Chaniago
QBeritakan.com -Kemudian perempuan itu tanpa segan langsung masuk kedalam, tak hiraukan pakaiannya basah kuyup oleh guyuran air hujan.
 
Sementara si Mas berdiri tertatih sambil meringis menahan sakit dikakinya yang bersalaman dengan sisa pohon mangga yang baru beberapa hari lalu ditebang, entah mengapa harus sisakan setengah depa. Mungkin maksudnya biar tidak ketinggian bila cabang dan dedaunnya tumbuh lagi dikemudian hari, padahal waktu itu sedang berbunga.
 
"Sakit mas? Kalau mau menangis, menangis saja. Ndak usah malu, memang sakit itu tulang kering kesandung benda keras begitu!"
 
Perkataan itu membuat si Mas terperangah, kenapa bisa tau apa yang dirasakan. Ini orang apa malaikat sih, datang entah dari mana dan nyerocos terus tiada henti. Ah, tidak mungkin malaikat, mana ada malaikat begitu. Jangan-jangan.... siMas tidak berani meneruskan hal yang meyeramkan dipikirannya.
"Iya buk, tante, dek, mbak, eh mbok!" Si Mas gelagapan diantara menahan rasa sakit ditulang kering yang memerah, rasa perih juga mulai dirasakan karena ada yang lecet.
 
"Panggil mbak Sum saja, tidak usah kerepotan gitu mas. Sumiati Pancawati!"
"Oh, iya mbak. Bagas!" si mas mengulurkan tangan hendak berjabat, namun mbak Sumi tidak segera membalas jabatan tersebut. Badannya hanya membukuk sedikit dan menytukan kedua telapak tangannya tanpa bersentuhan.
 
"Dimana P3K nya mas? Biar saya bantuin mengobati cederara. Itu ada lecet kakinya nanti infeksi" Tak menghiraukan Bagas yang masih kebingungan.
 
"Itu ada didalam mobil mbak, dibagasi" Bagas menunjuk mobilnya yang terpakir halaman depan dan diguyur hujan yang masih bersekukuh mencurahkan air.
 
"Mana kuncinya? Biar saya ambikkan" Mata mbak Sumi terlihat mencari dimana letak kunci.
"Tidak dikunci mbak" Jawab Bagas sambil meranjak dari tempatnya berdiri menuju kursi dan duduk sambil meluruskan kaki kanannya yang sakit.

 
"Ada air hangat gak mas? biar dibersihkan dulu luka lecetnya" Tiba-tiba mbak Sumi sudah berdiri didepan Bagas, sehingga membuatnya terlonjak kaget.
"Hi hi hi!" Mbak Sumi pun tertawa cekikan.
Bersambung

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • "Sumatera-Jawa" (Mbak Sumi dalam kenangan) Part 2

Trending Now