QBeritakan.com -"Bismillah..." (Cindaku Part 5) : Oleh_Abhenk G-Chaniago
"Grrrrkkhhh!"
Sosok
yang belum jelas wujud asli itu kembali menggeram, matanya terilhat
merah terkena cahaya rembulan. Setelah bangun dari jatuhnya sosok itu
kembali ingin menyerang pak syamsul, pak samsul kembali bergerak dengan
cepat dan melakukan salto kebelakang. Sangat ringan dan tampak terlatih.
Setelah
berputar beberapa kali kakinya pun mendarar diatas batu dengan
sempurna, sesaat aku terpukau dan berdecak kagum karena belum pernah
melihat adegan seperti itu sebelumnya.
Sosok
itu terus menyerang begitu ganasnya, tubuhnya pun merunduk dengan
cari-cari tangan mengembang seperti ingin mencakar. Satu kakinya bagian
kiri ditarik lurus kebelakang, kaki kanan maju kedepan dengan ditekuk
setengahnya hingga paha mendatar datar. Kepalanya miring ke kanan
seperti memalingkan muka dari pak syamsul, akan tetapi sudut mata
matanya melirik tajam penuh ancamam kearah pak syamsul.
Pak
syamsul pun memasang kuda-kuda, hampir persis yang dilakukan sosok itu,
yang membedakannya pak syamsul terlihat tenang. Bibirnya pun seperti
tersenyum, tidak ada sedikit pun raut wajah gugup dan sinar takut
dimatanya.
Sosok
itu pun kembali menyerang, meloncat kedepan dengan kedua kaki tertekuk
dan tangan mengembang. Setelah dekat dengan pak syamsul jari tangannya
yang terkembang siap menerkam mengarah keleher pak syamsul itu tiba-tiba
ditariknya dan tubuhnya memutar kebelakang.
Pak
syamsul yang sudah merunduk tadi pun terhuyung kebelakang satu langkah.
Ternyata disaat manarik terkamam dan melihat pak syamsul meruduk
tentangan dari kaki yang ditekuk tadi bagian tumitnya tepat mengenai
dagu pak syamsul. Setelah pak syamsul berhenti dari terhuyungya tampak
darah mengalir dari sudut bibirnya.
Sosok
itu pun terhuyung setelah mendarat, dia pun memegang dadanya. Nafasnya
pun tersengal, ternyata sebelum seranganya yang begitu cepat itu sampai
kepalan tangan tangan pak syamaul terlebih dahulu bersarang tepat dihulu
hatinya. Dia pun meringis menahan sakit dan merunduk.
Disaat
merunduk dan perhatiannya teralih, pak syamsul dengan ceptat berlari
menuju jeep. Lampu mobil pun menyala, tempat itu pun terang benderang,
sosok itu menutup kedua mata karena silua oleh sorotan lampu jauh yang
begitu tajam menerpa wajahnya.
"Gggggrrrkkkh! Matikan lampu itu syamsul!!! Ahhhkkk!!!" Kedua tangannya pun menutup wajah dan matanya.
"Cindaku!?!"
Aku
yang masih bersempuh dipinggir jurang kembali menggigil, karena
sembelum sosok itu menutup wajah sempat melihat sekilas. Sekilas, tapi
cukup jelas.
***
Bersambung>>>
●Bakauhuni